Lihat ke Halaman Asli

Ryan Ramadhan

Mahasiswa

Terpaan Iklan Mendorong Gaya Hidup Konsumtif Masyarakat Urban

Diperbarui: 8 Desember 2023   17:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar : Sosiopedia

Penulis

Olih Solihin,

Publikasi

Jurnal Ilmu Politik Dan Komunikasi, vol. 5, No. 2 (2015)

Preview

  • Ryan Ramadhan
  • Ardiansyah Saputra

Dalam tulisan Erdawati dijelaskan bahwa pemasaran merupakan bagian dari strategi promosi yang umum digunakan oleh perusahaan untuk berkomunikasi secara persuasif dengan target pembeli dan masyarakat umum.(Erdawati, 2020) Pernyataan ini searah dengan riset yang dilaksanakan oleh Melly Ridaryanthi, yang menekankan bahwa melalui iklan, informasi dan nilai-nilai baru dapat disampaikan kepada audiens. Pendekatan persuasif dalam iklan bertujuan mengajak audiens untuk memperoleh pengetahuan baru dan pada akhirnya membuat keputusan, suatu proses yang kompleks dan bervariasi antar individu tergantung pada pemahaman terhadap pesan yang disampaikan.(Melly, 2014)

Dalam riset oleh Olih Solihin, dijelaskan bahwa iklan merupakan pesan mengenai produk atau jasa yang diproduksi oleh produsen atau pemasar dan disampaikan melalui berbagai media seperti cetak, audio, dan elektronik, ditujukan kepada masyarakat.(Solihin, 2015) Pernyataan ini sejalan dengan penelitian oleh Salma Egita Fitri Subagyo dan Jojok Dwiridotjahjono yang menyatakan bahwa iklan berperan sebagai alat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk megenalkan, megiklankan, dan memasarkan produk, serta menarik perhatian dan meyakinkan konsumen.(Salma Egita Fitri Subagyo & Jojok Dwiridotjahjono, 2021) Namun, sudut pandang ini tidak selaras dengan perspektif Erdawati, yang mengutip Durianto (2004) dan menggambarkan iklan sebagai berbagai macam pertunjukan  non-pribadi dan promosi jasa, barang, atau ide oleh pihak sponsor yang membutuhkan imbalan atau bayaran.(Erdawati, 2020)

Dalam riset oleh Olih Solihin, dijelaskan bahwa gaya hidup, menurut Blackwell, Engel, dan Mowen (1995) dan Miniard (1995), merujuk pada pola hidup seseorang yang mencakup penggunaan waktu dan uang.(Solihin, 2015) Pernyataan ini sejalan dengan penelitian oleh Nuri Annisa Fitri dan Hisbullah Basri yang mendefinisikan gaya hidup sebagai pola penggunaan waktu seseorang (aktivitas), nilai yang dianggap berarti dalam lingkungan sekitar (ketertarikan), dan pemikiran mengenai diri sendiri dan dunia sekitar (pendapat).(Fitri & Basri, 2021) Meskipun demikian, pandangan ini berbeda dengan perspektif dalam riset oleh Erdawati yang merujuk pada Nugroho (2003), di mana gaya hidup dianggap mencakup lebih dari kelas sosial atau kepribadian, tetapi juga mencerminkan pola perilaku dan interaksi seseorang dengan dunia. Gaya hidup, dalam konteks pemasaran, dapat mengelompokkan individu berdasarkan kegiatan, penggunaan waktu luang, dan keputusan pengeluaran mereka.(Erdawati, 2020)

Dalam kajian oleh Salma Egita Fitri Subagyo dan Jojok Dwiridotjahjono dijelaskan bahwa menurut Levan's & Linda (dalam Adila Safrinnisa 2017), gaya hidup hedonis merupakan sikap yang tercermin dari minat dan aktivitas seseorang yang dilakukan semata-mata untuk kesenangan hidup.(Salma Egita Fitri Subagyo & Jojok Dwiridotjahjono, 2021) Meskipun demikian, pandangan ini berbeda dengan perspektif dalam jurnal Profil Yugantara, Rahmat K. Dwi Susilo, dan Sulismadi yang menyatakan bahwa gaya hidup adalah tindakan yang membantu pemahaman, menggambarkan, atau menjelaskan aktivitas seseorang, tanpa menyiratkan persetujuan terhadap tindakan tersebut, memahami alasan di balik perilaku, dan menilai makna dari tindakan tersebut bagi individu dan orang lain.(Yugantara et al., 2021)

Dalam penelitian oleh Melly Ridaryanthi diuraikan bahwa perilaku konsumen melibatkan rangkaian sistem yang rumit, termasuk evaluasi, penggunaan, pembelian, pemilihan, pencarian, dan penggunaan ulang barang, dengan tujuan memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.(Melly, 2014) Konsep ini sejalan dengan pandangan Ani Wijayanti Suhartono, yang mendefinisikan perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk sebagai tindakan yang diutamakan oleh konsumen dalam mengabaikan, mengevaluasi, menggunakan, membeli, dan mencari ide, jasa, atau produk dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka melalui konsumsi produk atau jasa yang tersedia.(Ani Wijayanti Suhartono, 2004)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline