"Mau kopi?"
Kesadaranku yang hampir memasuki gerbang mimpi langsung kembali begitu aku mendengar suara tersebut.
"Oh, Bell," sapaku begitu tahu siapa yang barusan menegurku. Aku meregangkan tubuh di kursi kerjaku dan melirik jam di pergelangan tangan yang baru menunjukkan angka 11.13.
Bella tersenyum. Ia berdiri di depan meja kerjaku.
Samar tercium wangi tubuhnya yang selalu tercium sangat seksi di indraku.
"Padahal masih pagi, tapi kamu keliatannya ngantuk berat," katanya. "Mau kopi nggak? Atau sekalian kita turun ke food court?"
Aku menguap.
"Boleh. Sebentar."
Dini hari tadi petugas keamanan di kompleks perumahanku menangkap seorang anggota komplotan pencuri. Untuk berjaga-jaga dari kemungkinan buruk, beberapa penghuni kompleks -- termasuk aku -- begadang hingga pagi.
Setelah meregangkan tubuh sekali lagi, aku berdiri dan berjalan bersama Bella diiringi tatapan iri rekan-rekan kerjaku.
Yes!