Lihat ke Halaman Asli

Ryan M.

TERVERIFIKASI

Video Editor

Kejarlah Cinta #15: Semudah Inikah Aku Mendapatkanmu?

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1397357667742021728

Cerita Sebelumnya :

Feeling Rin mengatakan bahwa Tama pacaran dengan gadis lain.  Rian yang sudah tahu hal tersebut mencoba menenangkan kekhawatiran Rin dan mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja.  Tapi saat pulang dari turnamen bulutangkis antar sekolah, dari dalam bus Rin melihat Tama yang sedang bermesraan dengan gadis lain!  Dengan hatinya yang tersakiti, apa yang akan dilakukan Rin?

CHAPTER 15

Pemandangan di luar bus yang ditumpanginya membuat hati Rin terasa perih.  Rin merasa terkhianati dan tersia-sia, apalagi saat itu Rian dan Lintang juga melihat apa yang dilakukan Tama.  Dalam kesakitan dan keputus-asaannya, Rin tiba-tiba bangkit dari kursinya dan bermaksud turun dari bus.

Tapi dua pasang tangan menahannya.  Rian dan Lintang!

Berusaha untuk tidak menarik perhatian seisi bus, mereka berdua mencoba menahan gadis yang saat itu hatinya sedang perih seperih-perihnya.  Rin mencoba berontak, tapi tenaganya makin melemah.  Akhirnya perlahan pundak gadis tersebut bergetar.  Tenaganya sudah habis, tinggallah rasa sakit yang teramat sangat memenuhi dadanya.

Rin menangis!

Rian dan Lintang hanya bisa memandang Rin dengan iba…

* * *


“Terimakasih Lintang, terimakasih Rian…” ucap Rin.

Mereka bertiga yang turun paling akhir dari bus.  Sepanjang sisa perjalanan tadi Rin membisu sehingga membuat Rian dan Lintang bersusah-payah meyakinkan seisi bus bahwa Rin mendadak tidak enak badan karena kelelahan.


“Aku anter kamu pulang…” Rian menawarkan diri.


“Nggak usah, aku sudah baikan…” Rin berusaha menolak tapi kalimatnya dipotong oleh Lintang.


“Bener kata Rian, kak.  Lebih baik sekarang ini kak Rin pulang bareng Rian.”


“Tapi…”


“Sudahlah kak, nggak apa-apa kok,” kata Lintang.


“Iya, aku nggak keberatan.  Lagian aku juga ada keperluan di daerah deket rumahmu,” Rian menyahut.  Sengaja dia berbohong soal adanya keperluan di daerah deket rumah Rin agar gadis itu bersedia diantar pulang olehnya.

Rin tidak bisa menolak lagi.  Mereka bertiga akhirnya menuju gerbang sekolah bersama-sama.


“Nah kita beda arah.  Aku ke kanan dan kak Rin ke kiri ‘kan?” tanya Lintang.


“Iya Lin, terimakasih atas perhatianmu.  Maaf tadi aku ngerepotin kamu.”


“Ah nggak kok kak.  Aku ngerti gimana perasaan kak Rin.  Dan oya…”

Lintang mendekati Rian dan berbisik,


“Tolong jaga kak Rin ya.”

Lintang mengucapkan sebuah kalimat yang maknanya sangat bias.  Tapi Rian tanpa prasangka mengiyakan ucapan Lintang – gadis yang sekarang disukainya.

Setelah sekali lagi mengucap terimakasih, merekapun berpisah.

Kebisuan lebih banyak menemani perjalanan Rin dan Rian.  Orang lain yang melihat mereka pasti akan berpikir bahwa mereka pasangan yang sedang bertengkar.  Yang gadis berjalan dengan kepala menunduk sementara yang pemuda lebih banyak memandang ke arah lain.  Benar-benar pasangan dengan mood buruk.

Dalam hatinya, Rian sebenarnya ingin mengajak Rin bercakap-cakap, tapi dia sama sekali tidak tahu apa yang harus dikatakan.


Bisa-bisa nanti aku bikin dia nangis lagi…

Waktu terasa berjalan lambat.  Kebekuan menyelimuti kedua remaja tersebut.


“Rian…” panggil Rin.

Mereka berdua berhenti di sebuah persimpangan.


“Sepertinya cukup sampe sini kamu nganter aku.  Rumahku udah deket dari sini, aku tinggal belok kiri.  Kamu pulang aja.”

Rian bimbang.


“Tapi…”


“Udah, Rian.  Aku nggak apa-apa kok…”


“Bener kamu nggak apa-apa?” tanya Rian khawatir.

Rin mengangguk.


“Terimakasih udah nganter aku pulang.  Maaf aku jadi ngerepotin kamu.”


“Ah nggak, nggak apa-apa.  Kalo gitu aku duluan ya, bye.”


“Bye Rian.  Salam buat Lintang juga.”

Merekapun berpisah.  Rian berbalik arah.

Setelah pemuda itu hilang dari pandangannya, Rin berjalan menuju arah yang berbeda dari yang tadi dikatakannya pada Rian.

* * *

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline