Lihat ke Halaman Asli

Ryan M.

TERVERIFIKASI

Video Editor

Kisah Dua Hati #24: Cerita di Private Room Part III

Diperbarui: 18 Juni 2015   08:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1403831018247063604

Cerita Sebelumnya :

Cerita Niko tentang peristiwa dua tahun lalu sudah masuk ke bagian yang paling menyakitkan!  Niko ternyata dijebak oleh sahabatnya sendiri, sementara Lintang yang dalam keadaan mabuk tidak menyadari apa yang akan terjadi padanya!  Apa yang akan terjadi pada mereka berdua?

CHAPTER 24

Niko tak berdaya menyaksikan apa yang preman tersebut perbuat pada Lintang, dan semuanya direkam oleh Andre.Mereka melakukannya sambil tertawa dan mengeluarkan kata-kata kotor, sementara Lintang yang dalam keadaan mabuk tidak menyadari apa dilakukannya ataupun yang terjadi padanya.


“Lepaskan dia!” Niko berteriak, mencoba harapan terakhirnya, “Kamu mau uang berapa?!Aku bisa kasih sekarang, berapapun yang kamu mau!”


“Berisik kamu!” salah seorang dari teman Keling menghampiri Niko dan menendangnya.Niko terjatuh dalam keadaan masih terikat di kursi.

Yongki dan Rudi buru-buru menghampiri Niko dan mencegah hal-hal yang lebih buruk terjadi.


“Sudah, bang.Sabar bang…”

Mereka berbisik pelan pada Niko.


“Maaf, dab.Kami juga dipaksa dan diancam…”


“Hei!” bentak preman yang lain.

Rudi dan Yongki mengkerut ketakutan.


“I… iya, bang.Maaf.”

Andre masih merekam semua yang dilakukan Keling terhadap Lintang.

Detik demi detik berlalu.Niko serasa berada di neraka.


Lintang!Ampuni aku!

Dan tiba-tiba terdengar raungan kemarahan Keling.


“Sialan!SIALAN!!”

Tak lama kemudian dia menampar Lintang.

* * *

Niko menghentikan ceritanya ketika didengarnya Lintang terisak.


“Lintang…” panggilnya.

Pemuda itu beringsut ingin merangkul Lintang tapi gadis itu menjauh dan memberi isyarat pada Niko untuk berhenti.


“Terusin aja ceritamu…” katanya.


“Tapi…” Niko ragu.


“Nggak apa-apa, terusin aja…” jawab Lintang.


Kalau saja aku waktu itu sedang nggak mens, entah apa yang akan terjadi…

* * *

Keling memaki dengan sejuta sumpah serapah.Nafsunya yang sudah ke ubun-ubun tapi tak terpenuhi membuat preman ini kalap.Dia menghancurkan apa saja yang ada di dekatnya.


“Wis, dab,” rekannya berusaha menenangkan, “Nanti kita cari perempuan lain.Yang penting, kita sudah punya videonya.”

Keling meludah ke arah Lintang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline