[caption id="attachment_394273" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi sahaja, bukan maksudnya menggurui lho... (sumber gambar : cashcowcouple.com)"][/caption]
Jika diingat-ingat, sudah sekitar setahun saya belajar menulis fiksi.
Jika diingat-ingat pula, awal mula saya nyemplung di dunia fiksi karena sering membaca tulisan Fiksianer Lis Suwasono yang lebih akrab disapa Mbak Lizz dan satu Kompasianer lagi yaitu Josephine Winda. Dari kedua Kompasianer itulah saya 'mencuri ilmu' bagaimana caranya membuat sebuah tulisan fiksi.
Selama rentang waktu setahun tersebut akhirnya saya menemukan satu resep nge-fiksi yang manjur - setidaknya untuk diri saya sendiri. Resep itu terdiri dari tiga unsur :
INSPIRASI, IMAJINASI, REFERENSI
Tulisan saya kali ini mencoba menjabarkan tiga unsur tersebut, semoga bermanfaat bagi rekan-rekan yang ingin mencoba menulis sebuah karya fiksi. Agar Kompasianer lebih mudah memahami maksud saya, di sini saya sertakan pula tautan yang mengarah ke tulisan-tulisan fiksi saya.
Siap?
INSPIRASI
Menurut saya, inilah benih awal karya kita. Dalam bahasa astronomi, "inspirasi" adalah pemicu "big bang" lahirnya karya kita. Inspirasi bisa datang dari mana saja dan lebih sering berupa hal-hal sederhana yang mungkin ada di sekitar kita atau bisa saja hanya berupa pertanyaan / pergolakan batin kita.
Sebagai contoh :
- Cerita "Tetanggaku yang Cantik" itu terinspirasi dari kejadian nyata. Ya, saya memang baru pindah rumah dan bertetangga dengan satu keluarga yang memiliki anak seorang gadis cantik. Bertetangga dengan seorang gadis cantik ternyata bisa menginspirasi lahirnya sebuah cerita :)
- Cerita "Cinta kan Membawamu Kembali" inspirasinya lahir ketika saya membaca sebuah berita online yang menyebutkan seorang kru kapal pesiar asal Indonesia terancam hukuman 30 tahun penjara di AS dengan tuduhan percobaan pembunuhan dan pemerkosaan.
- Cerita "Suatu Hari di Tahun 2034" dan "Clone (Kehidupan Kedua)" inspirasinya berasal dari pertanyaan sederhana, "Bagaimana kehidupan di masa depan? Bagaimana hubungan manusia dengan makhluk lainnya?"
- Inspirasi bahkan bisa datang dari sebuah lagu seperti cerita "Satu Kisah Tentang Cinta" yang lahir dari lagu klasik nan indah "Johan Pachelbel's Canon in D" yang biasanya jadi lagu pengiring pernikahan ala barat.