Lihat ke Halaman Asli

Ryan Juppenny

Laboran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Dampak TikTok pada Perkembangan Emosional Anak: Bagaimana Orang Tua Bisa Membantu?

Diperbarui: 19 Januari 2025   12:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

hubungan hangat antara orang tua dan anak saat berdiskusi sambil menggunakan gadget 

Era digital membawa perubahan besar dalam cara anak-anak dan remaja berinteraksi dengan dunia, salah satunya melalui platform media sosial seperti TikTok. Dengan format video pendek yang interaktif, TikTok menjadi ruang yang menawarkan berbagai konten, baik yang positif maupun negatif, yang dapat memengaruhi perkembangan emosional anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami dampak platform ini dan mengambil langkah bijak dalam mendukung tumbuh kembang emosional anak mereka.

Salah satu manfaat TikTok adalah memberikan wadah bagi anak-anak untuk mengekspresikan diri. Melalui video, mereka dapat berbagi cerita, kreativitas, dan emosi dengan khalayak yang lebih luas. Hal ini membantu mereka mengasah keterampilan sosial dan emosional, seperti rasa empati dan toleransi. Namun, di sisi lain, TikTok juga dapat menjadi sumber tekanan sosial, terutama ketika anak-anak merasa perlu membandingkan diri dengan orang lain atau merasa tertekan untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan.

Pola pengasuhan menjadi kunci dalam membantu anak-anak mengelola interaksi mereka dengan media sosial. Orang tua yang menerapkan pola asuh terbuka dan mendukung cenderung lebih berhasil dalam membantu anak-anak mengembangkan kecerdasan emosional. Dengan menciptakan lingkungan keluarga yang aman untuk berbagi pengalaman dan emosi, orang tua dapat membantu anak-anak mengatasi tantangan yang muncul dari penggunaan platform seperti TikTok.

Selain itu, pendidikan tentang penggunaan media sosial yang sehat sangat penting. Anak-anak perlu memahami batasan waktu layar, pentingnya menjaga privasi, serta mengenali konten yang tidak sehat atau berbahaya. Dengan memberikan panduan yang jelas, orang tua dapat membantu anak-anak mengambil keputusan yang bijak dalam menggunakan media sosial.

Keterlibatan aktif orang tua juga menjadi langkah strategis. Mendampingi anak saat mereka menggunakan TikTok tidak hanya membantu memahami konten yang dikonsumsi, tetapi juga membuka ruang diskusi tentang nilai-nilai positif, seperti rasa hormat dan tanggung jawab. Dengan cara ini, anak-anak dapat mengembangkan keterampilan sosial yang berguna dalam kehidupan nyata maupun dunia maya.

Dalam situasi tertentu, seperti selama pandemi, TikTok menjadi alat bagi anak-anak untuk tetap terhubung dengan teman-teman dan mengekspresikan diri. Namun, orang tua tetap perlu mengawasi agar penggunaannya tidak berlebihan, yang dapat berdampak buruk seperti isolasi sosial atau kecemasan. Penting untuk menciptakan keseimbangan antara aktivitas digital dan kegiatan sosial lain, seperti bermain di luar rumah atau berinteraksi langsung dengan teman sebaya.

Untuk mendukung perkembangan emosional anak secara lebih menyeluruh, orang tua juga dapat melibatkan mereka dalam aktivitas yang mendorong interaksi sosial dan pengembangan keterampilan emosional, seperti permainan peran atau aktivitas kelompok. Kegiatan semacam ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memberikan ruang bagi anak-anak untuk belajar memahami emosi dan berhubungan dengan orang lain.

Terakhir, orang tua perlu menjadi teladan dalam penggunaan media sosial. Anak-anak sering meniru kebiasaan orang dewasa di sekitar mereka. Dengan menunjukkan sikap bertanggung jawab dan bijak dalam menggunakan teknologi, orang tua dapat membantu anak-anak mengembangkan pola pikir yang sehat terhadap media sosial.

Secara keseluruhan, pengaruh TikTok terhadap perkembangan emosional anak sangat bergantung pada cara orang tua mendampingi dan membimbing mereka. Dengan komunikasi yang baik, pola asuh yang mendukung, serta keterlibatan aktif, orang tua dapat membantu anak-anak memanfaatkan media sosial secara positif sambil meminimalkan dampak negatifnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline