Lihat ke Halaman Asli

Ryan Affandidamanik

Mahasiswa Sistem Informasi

Pengenalan Potensi Desa oleh Kelompok KKN-DR Kelompok 54 di Desa Silau Manik

Diperbarui: 10 Agustus 2021   15:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Mahasiswa KKN-DR Kelompok 54 UIN Sumatera Utara melakukan program pelatihan pembelajaran terbuka mengenai potensi desa yang dimiliki Desa Silau Manik, Kec. Siantar, Kab. Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.

Program pelatihan yang dilakukan adalah pembelajaran terbuka mengenai pemberian pakan domba dan cara pembuatan pupuk organik. Program pelatihan ini dilakukan selama tiga hari oleh seluruh Mahasiswa Kelompok KKN-DR Kelompok 54 UIN Sumatera Utara.

Dalam pembuatan pakan dilakukan pembuatan nutrisi pakan konsentrat fermentasi berbasis bahan limbah ampas tahu. Aroma pakan berbau asam merupakan hasil dari fermentasi, pakan fermentasi yang baik berbau harum bercampur asam, kondisi anaerob mempercepat penghasil asam laktat sehingga pakan beraroma asam. Konsumsi pada pakan dan nutrisi domba terdiri dari konsumsi konsentrat hijauan, konsumsi nutrisi dan konsumsi air minum.

Di sisi lain, Bapak Helmi selaku peternak domba juga menjelaskan kini pihaknya telah melakukan ekspor domba ke beberapa Negara seperti Malaysia dan Singapura.

Program pelatihan pembelajaran terbuka selanjutnya adalah pembuatan pupuk organik. Salah satu upaya mengoptimalkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman adalah dengan pemberian pupuk kompos. 

Kompos merupakan pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman dan kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. 

Proses pembuatan kompos (komposting) dapat dilakukan dengan cara aerobik maupun anaerobik. Proses pengomposan adalah proses menurunkan C/N bahan organik hingga sama dengan C/N tanah. 

Keunggulan dari pupuk kompos ini adalah ramah lingkungan, dapat menambah pendapatan peternak dan dapat meningkatkan kesuburan tanah dengan memperbaiki kerusakan fisik tanah akibat pemakaian pupuk anorganik (kimia) secara berlebihan. Kandungan hara terkandung dalam pupuk organik kompos tersebut adalah N, P2O5, K2O, MgO, CaO, C. Organik dan juga tersedia unsur hara micro B, Cu, Fe, Zn, Co, Mn, Mo, SiO2 untuk meningkatkan hasil panen.

Dengan demikian pengetahuan dengan pembelajaran terbuka yang dilakukan mengenai potensi desa dapat menambah wawasan mengenai ternak domba dan pembuatan pupuk organik. Mahasiswa KKN ini berharap, Desa Silau Manik dapat memajukan dan memakmurkan desa.

"Untuk pemuda desa, khususnya kami sendiri mahasiswa KKN-DR kelompok 54 UIN Sumatera Utara yang melakukan KKN di Silau manik maupun yang bukan, dapat tergerak hatinya untuk lebih memerhatikan potensi yang ada di sekitar," kata mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sumatera Utara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline