Lihat ke Halaman Asli

Kebangkitan Sistem Ekonomi Islam sebagai Penggerak Kebangkitan Islam

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ekonomi secara harfiah berarti urusan rumah tangga. Yaitu semua urusan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan bagi setiap individu dalam menggunakan sumberdaya yang terbatas untuk memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas. Secara mudah teori ini dapat diluruskan oleh teori Ekonomi Islam, dimana sumberdaya yang telah Allah berikan ini tidak terbatas jumlahnya. Para ilmuwan pun tidak sanggup mengukur luas eksak dari alam semesta ini beserta isinya.

“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa”. ( Adz Dzaariyaat, ayat 47 )

"Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang." (QS. Ash-Shaffat: 6)


Keinginan manusia memang tidak terbatas. Namun demikian, kebutuhan manusia sangat terbatas. Inilah fungsi Islam dalam menyelaraskan tujuan hidup manusia di dunia. Ekonomi Islam sangat menjunjung tinggi keadilan dan keseimbangan. Teori ekonomi yang selalu mengedepankan keinginan dan hawa nafsu manusia yang tidak terbatas, sudah seharusnya diganti dengan konsep kebutuhan manusia yang relatif terbatas. Jika tidak, implikasinya setiap pelaku ekonomi akan selalu berdalih kepada teori tersebut untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya dengan cara apapun dan tanpa peduli siapapun. Efek moral hazard yang ditimbulkan akan merugikan banyak pihak. Krisis telah tercipta secara periodik. Di saat masyarakat Amerika sibuk mencari alternatif cara menurunkan berat badan, sampai saat ini masyarakat afrika banyak yang mati karena kelaparan.

Sudah saatnya teori yang usang dan tidak banyak menyumbang manfaat kita recycle dan kita perbaharui dengan teori baru yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Jika analisis manfaat dan mudharatnya menunjukkan bahwa lebih banyak efek negatif yang diberikan, buat apa dipertahankan lagi. Suatu saat sistem yang adil akan menyelimuti dan menerangi bumi, termasuk dalam bidang ekonomi. Akan datang suatu masa dimana sistem ekonomi ribawi akan hilang dari permukaan bumi. Ingatlah janji Allah melalui lidah Rasulullah bahwa Islam akan kembali bangkit untuk kedua kalinya di akhir zaman ini. Hadist Rasulullah SAW :


Dan telah mengeluarkan Abu Daud dan Tabrani dari Abdullah bin Mas'ud dari pada Nabi SAW sabdanya “Kalau tidak tinggal dari umur dunia kecuali sehari, nescaya Allah panjangkan hari itu sampai diutuskan kepadanya seorang lelaki (Al Mahdi) dari keluargaku sama namanya dengan namaku dan nama ayahnya dengan ayahku dan dia memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana ia telah dipenuhi dengan kezaliman”.

Untuk itu mari kita bangkitkan bersama suatu sistem yang dapat menjadi solusi untuk memecahkan kabut pekat yang menghalangi manusia untuk menuju jalan kebenaran yang selalu diridhai Allah, yaitu sistem ekonomi Islam yang menjadi penerang umat menuju kesejahteraan yang adil. Dengan demikian, setiap yang menghalangi kebangkitan sistem ekonomi Islam dan masih berkutat dengan sistem ekonomi ribawi, maka dapat dikatakan sebagai penghambat kebangkitan Islam untuk yang kedua kalinya. Semoga kita tidak termasuk dalam orang-orang yang disebut sebagai Yashudduna ’an sabilillah (menghambat/ penghalang  dari jalan Allah).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline