Seperti yang khalayak umum ketahui, Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai sumber hukum dasar, namun sebagai identitas dan kepribadian bangsa. Kelima sila yang disusun tersebut sudah seharusnya kita jadikan sebagai pedoman hidup untuk menyikapi berbagai tantangan dalam bermasyarakat. Pancasila sudah tertulis dan diamalkan puluhan tahun lamanya, dan kini waktu sudah menunjukkan bahwa kita telah tiba di abad ke-21, dimana hidup kita sudah dipermudah dengan adanya teknologi maju yang dapat menghubungkan manusia sehingga dapat terjadi globalisasi. Efek sampingnya, informasi dan pemikiran dapat tersebar dengan cepat, sehingga setiap individu akan lebih terkotakkan dengan pemikiran dan kepercayaannya masing-masing. Melalui pernyataan tersebut akan timbul pertanyaan : Bagaimana Pancasila mampu bersaing dalam menguatkan identitas dan mewujudkan cita-cita bangsa ditengah gempuran globalisasi?
Globalisasi juga datang dengan segelintir tantangan, contohnya seperti penyebaran informasi yang tidak diketahui kebenarannya, lunturnya identitas atau kebudayaan bangsa, polarisasi masyarakat, kejahatan di dunia maya, dan masih banyak lagi. Hal-hal yang telah disebutkan tersebut tentunya sangat berlawanan dengan prinsip-prinsip yang telah tertera dalam Pancasila. Salah satu kemungkinan atas terjadinya penyimpangan nilai-nilai tersebut adalah kurangnya media edukasi mengenai nilai-nilai Pancasila yang sesuai dengan konteks zaman. Ideologi-ideologi seperti liberalisme, komunisme, fasisme, dan lainnya dapat mampu hidup sampai sekarang adalah karena adanya keberadaan pemerintah yang mengerti bagaimana cara mengimplementasikan nilai-nilai setiap gerak-gerik masyarakatnya.
Pemerintah Indonesia nampaknya masih belum memahami betapa pentingnya Pancasila dalam pembentukan identitas, karakter, kepribadian, dan kebudayaan bangsa. Rasanya, Pancasila diperlakukan seolah-olah hanya seonggok kalimat yang terkesan seperti lelucon puluhan tahun lalu. Untuk memajukan rakyat sehingga dapat mengamalkan dan menjadikan Pancasila sebagai dasar berpikir, pemerintah seharusnya menjadi yang pertama untuk memperkuat sang Garuda. Hal paling mudah yang dapat diberikan oleh pemerintah kepada rakyat untuk menghadapi globalisasi adalah edukasi. Dengan adanya edukasi (dan menggunakan pancasila sebagai dasar berpikir), masyarakat akan lebih siap dalam menghadapi perubahan zaman. Edukasi tidak menjadi satu-satunya jalan yang bisa diambil dalam memperkuat identitas bangsa. Pemerintah harus lebih sigap dalam menyikapi hal-hal seperti ini, karena dengan tumbuhnya rasa bangga dan persatuan akan bangsa sendiri semakin banyak pula hal-hal hebat yang dapat dicapai.
Dengan adanya implementasi nilai-nilai Pancasila, tentunya masyarakat akan menjadi lebih siap dalam menghadapi globalisasi. Melalui pemahaman terhadap Pancasila, ideologi tersebut tentunya mampu bersaing dengan berbagai macam ideologi yang ada di dunia ini. Karena ideologi tidak hanya sebatas pemikiran, namun cara pandang bangsa lain terhadap bangsa kita sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI