Cerita keluarga Vijay Salgaonkar ternyata belum selesai. Setelah pada Drishyam pertama, Vijay berhasil mengecoh polisi dan hukum dengan permainan skenarionya yang apik dan aroma keberuntungan, kini hantu pembunuhan masa lalu itu rupanya masih akan berlanjut.
Munculnya tokoh baru lewat peristiwa berbeda ditambah dengan keluarga Sam yang masih belum bisa menerima kematian dan mengetahui jazad anaknya, Dirsyham 2 pun memulai perjalanan konflik.
Mengambil latar tujuh tahun setelah pembunuhan, mayat Sam pun berhasil ditemukan berkat saksi mata yang juga adalah pelaku kriminal pembunuhan di malam yang sama.
Dikutip dari IMDb, film yang dibesut oleh Abhishek Pathak dan didistribusikan oleh rumah produksi Yash Raj Films ini memiliki durasi 140 menit dan dikategorikan untuk penonton dewasa (17+). Film ini merupakan sekuel dari film berjudul Drishyam yang dirilis pada tahun 2015 lalu dan meraih rating 8,5.
Ide tentang penemuan mayat Sam menarik, karena hal itu juga lekat dengan prinsip kemanusiaan, budaya juga agama. Bahwa seseorang yang meninggal harus dikuburkan secara layak.
Polisi India sebenarnya akan mudah menangkap Vijay dan keluarga apabila mereka sedikit lebih sabar. Hal itu dimulai dari semiotika permainan catur yang digambarkan untuk mengenalkan tokoh Polisi, yakni tentang membaca pikiran lawan. Polisi itu harusnya bisa mengantispasi pikiran Vijay.
Bermain dengan Kebetulan dan Kemungkinan
Harus diakui memang, Dirshyam 2 tidak dapat ditebak bagaimana jalannya. Sebagaimana cara Vijay dan tokoh penulis buku dalam film berusaha mencari jalan akhir kisah cerita mereka. Vijay dalam film ini tidak digambarkan sebagai tokoh yang hebat dan luar biasa. Kehadiran mantan narapidana yang digambarkan pada awal film, adalah sebuah kebetulan yang memang biasa terjadi dalam kehidupan. Keberadaan tokoh penulis buku merupakan bagian dari kemungkinan untuk mengantisipasi kebetulan yang tidak dibayangkan akan terjadi. Itulah mengapa setiap potongan cerita tidak lagi dianggap berplot-twist.
Ide tentang menulis buku fiksi dari kisah Dirshyam 1 dan Dirshyam 2, ide tentang kemungkinan penemuan mayat, sudah diantisipasi dengan baik oleh Vijay, meski dia pun merasa cemas dengan kemungkinan itu. kenyataan paling pantas ada dalam kalimat yang dikatakan oleh polisi " kelemahan orang pintar adalah selalu menganggap lawannya adalah orang bodoh, tapi Vijay tidak demikian." Dirsyham 2 terlihat secara jujur hanya menggambarkan Vijay sebagai tokoh yang ingin melindungi keluarga.
Manusiawi bahwa trauma, kecemasan, dan masa lalu yang buruk akan terus menghantui, Vijay hanya membuat rencana untuk mengatasi kemungkinan yang buruk. Dan kemungkinan itu bertabrakan dengan kebetulan. Kebetulan ada saksi penguburan Sam di kantor polisi, kebetulan budaya bahwa mayat harusnya mendapat tempat yang layak, kebetulan bahwa polisi tidak siap menerima kekalahan. kebetulan itu akhirnya membuat Vijay menciptakan kemungkinan, lewat pertemuan dengan penulis buku, lewat pertemuan dengan penjaga makam, lewat perkenalan dengan perkenalan dengan Satpam, dan kebetulan bahwa Vijay tidak mengatakan kepada istrinya tentang jazad Sam.