Lihat ke Halaman Asli

Ryan Agusta Wiratma

Fresh Graduate

Serial Cerita "Individu Autis Kuliah di Perguruan Tinggi", Seri-1: Senangnya Diterima di Perguruan Tinggi Negeri

Diperbarui: 15 April 2023   13:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Izin perkenalkan, saya bernama Heribertus Ryan Agusta Wiratama yang biasa dipanggil Ryan. Saya merupakan penyandang autis sejak lahir bersama kembaran saya, Bernardus Andre Agusta Wiradharma yang biasa dipanggil Andre. 

Saya lahir pada hari Kamis Wage tanggal 7 Agustus 1997. Saya merupakan anak kedua (kembar) dari empat bersaudara dari pasangan ayahanda Candida Drihardjanta dan ibunda Reni Sunaryati. Menempuh Pendidikan di Sekolah sejak umur 6 tahun 11 bulan sampai 19 tahun 11 bulan karena sempat turun kelas waktu SMP akibat integrasi masuk sekolah reguler.

Riwayat Terapi yang pernah diberikan selama ini antara lain Terapi Wicara di Jambangan Kasih Kramat, Jakarta Pusat, Terapi ABA di KID Autis JMC Jalan Otista, Bidara Cina, Jakarta Timur, Terapi Okupasi di Sahabat Keluarga Jalan Buaran Raya, Klender, Jakarta Timur, Asrama di Imaculata Autism Boarding School Bekasi, dan SLB-C Karya Bhakti Purworejo, dan pernah menjalani terapi fungsi luhur (kognitif) di RSCM, Jakarta Pusat. 

Saat ini saya menjalani terapi perilaku (konseling) di RSCM, Jakarta Pusat. Riwayat sekolah di TK St. Yohanes Rasul, TK Marga Laksana, SDS Budhaya II, SD BPSK V Bunga Rampai, Imaculata Autism Boarding School, SLB B/C Surya Wiyata, SLB B/Autis Kembar Karya Pembangguan II, SLB C Karya Bhakti Purworejo, SMP Bruderan Purworejo dan SMAN 44 Jakarta.

Pada saat lulus SMA, saya mendaftar SBMPTN dengan jurusan Akuntasi di UNJ, Seni Musik di ISI Yogyakarta, dan Pendidikan Luar Biasa di UNJ. Khusus pilihan ketiga ini orang tua saya yang mengarahkan karena pengalaman saya di sekolah dan sebagai penyandang autis bila diterima di Pendidikan Luar Biasa, saya bisa mengenal diri sendiri sebagai penyandang autis. 

Akhirnya, saya diterima di perguruan tinggi pada tanggal 13 Juni 2017 di Pendidikan Luar Biasa (kini disebut Pendidikan Khusus) Universitas Negeri Jakarta melalui jalur SBMPTN bersama kembaran saya. Ini adalah babak baru yang dialami menempuh pendidikan tinggi seperti saya. 

Sungguh sangat membahagiakan dan mendebarkan sekaligus membanggakan sebagai bukti bahwa seorang penyandang autis mampu bisa diterima di perguruan tinggi secara mandiri di kampus negeri. 

Sejak diterima di Pendidikan Luar Biasa UNJ, saya bisa mandiri dan tidak bergantung pada orang tua walaupun masih ada yang berbicara tak pantas sejak masa sekolah menengah pertama. Cerita saya secara visual dapat dilihat di video berikut ini.


Pada saat masa pengenalan akademik, saya diajak kenalan sama kakak tingkat dan dosen yang ada di UNJ. Saya dapat tugas sebelum dimulainya pengenalan akademik yaitu tugas kelompok berupa mewawancarai anak berkebutuhan khusus untuk tingkat program studi dan membuat video iklan layanan masyarakat mengenai buang sampah pada tempatnya untuk tingkat fakultas. 

Saya juga dapat kaos seragam tentang masa pengenalan akademik. Saya juga diajak sama panitia masa pengenalan akademik mengenal organisasi yang ada di fakultas yang masing masing disebut Ormawa (Organisasi Mahasiswa) dan Opmawa (Organisasi Pemerintahan Mahasiswa). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline