Banjar, 23 Agustus 2023. Mahasiswa KKN Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang berlokasi di Mekarharja dan Raharja telah menyelenggarakan berbagai program kesehatan untuk memerangi stunting di kecamatan Purwaharja. Berbagai kegiatan seperti penyuluhan, pendataan, dan pemberian makanan tambahan telah diupayakan guna mengurangi angka stunting di Kota Banjar. Pada puncaknya, Mahasiswa UPI berkolaborasi bersama BKKBN dalam program yang bernama DAHSAT atau Dapur Sehat. Program ini dilaksanakan di GOR desa Raharja dan dihadiri oleh sejumlah kader ibu-ibu PKK di daerah kecamatan Purwaharja.
Permasalahan Stunting memang telah menjadi salah satu masalah yang menjadi prioritas utama dalam kesehatan di Indonesia. Menurut Kemenkes, Stunting merupakan kondisi terhambatnya lajut pertumbuhan (growth faltering). Stunting diakibatkan oleh akumulasi kurangnya asupan nutrisi yang berlangsung secara berkelanjutan pada usia anak dalam kandungan hingga 24 bulan pertama. Keadaan ini dapat diperparah dengan kurangnya kejar tumbuh yang memadai. Seorang anak dapat diidentifikasi Stunting jika kondisi tinggi badan dan berat badan anak tersebut berada di bawah rata-rata standar anak seusianya. Menurut Kemendagri, ada sekitar 879 ribu anak terindikasi bertubuh pendek dan sebanyak 285 ribu anak bertubuh sangat pendek yang berpotensi Stunting pada tahun 2023.
Maka dari itu Universitas Pendidikan Indonesia, bersama dengan Walikota Banjar juga memiliki tekad yang sama untuk menganggulangi jumlah anak stunting di Indonesia, khususnya di kota Banjar. Hal inilah yang mendorong semua pihak, termasuk mahasiswa KKN untuk menyelenggarakan program DAHSAT ini.
Menurut Dinas Pengendalian penduduk Keluarga dan Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP2PA) kota Tegal, DAHSAT sendiri merupakan sebuah program penyuluhan atau sosialisasi bagi orang tua, khususnya ibu-ibu untuk membuat makanan sehat bagi ibu hamil dan balita dengan menggunakan bahan lokal dan alami. Bahan yang dibutuhkan tidak harus mahal tetapi terjangkau dan tetap berkualitas serta mengandung gizi yang bagus. DAHSAT ini juga merupakan program yang diusung oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menekan angka stunting di Indonesia.
Acara dimulai pada pukul 1 siang di GOR desa Raharja. Acara dibagi menjadi dua kerangka, yaitu pematerian dan praktek dapur sehat. Agenda pertama dari program ini adalah penyampaian materi oleh salah satu dosen UPI yaitu Ibu Delita Septia Rosdiana, S.Pd.,M.Si. yang diamanati oleh pihak BKKBN. Pematerian berisi definisi, gejala, ciri-ciri, penyebab, serta upaya penanganan stunting. Respon baik ditinjukkan oleh para peserta melalui interaksi yang positif terhadap pematerian. Ibu-ibu kader menanggapi setiap pertanyaan dan menjawab dengan antusias.
Pada program utama acara ini, para mahasiswa telah mempersiapkan alat dan bahan bagi ibu-ibu kader untuk mempraktikkan proses pembuatan makanan sehat. Pada agenda ini dapat terlihat lebih jelas rasa ketertarikan yang tinggi dari para kader terhadap program DAHSAT. Acara diiringi dengan kemeriahan dan iringan musik beserta lagu-laguan. Semua peserta tampak menikmati jalannya acara. Acara pun berakhir setelah proses memasak selesai dan ditutup dengan khidmat pada pukul 4 sore.
Inti dari acara kali ini adalah untuk menekankan pada para kader bahwa pencegahan stunting itu bukanlah suatu hal yang kompleks. Itu merupakan hal yang dapat dilakukan dimulai dari hal yang paling dasar, yaitu rumah tangga. Program DAHSAT berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memperhatikan asupan makanan sehari-hari. Tak hanya pemerintah dan pejabat, namun diperlukan juga keterlibatan semua pihak dalam rangka memerangi Stunting di Indonesia.
Diharapkan dengan digalakkannya program-program seperti ini, dapat memicu partisipasi masyarakat untuk ikut andil dalam peduli Stunting. Masa depan bangsa ini terletak pada anak-anak muda. Menjadi tanggung jawab besar bagi para orang tua untuk memberikan jalan pada anak mereka guna membangun negeri ini. Besar harapan kami untuk kecamatan Purwaharja agar bisa mengurangi angka Stunting di daerahnya, menciptakan alam dan manusia yang kuat dan bersahaja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H