Virus yang mengubah semuanya menyebar ke penjuru dunia yaitu Corona Virus. Tidak ada negara yang tidak terjangkit virus tersebut termasuk Indonesia. Dilansir melalui www.worldometers.info terhitung 184,636,972 positif, 3,994,909 meninggal dunia, dan 168,961,866 sembuh Virus ini menyebar dengan begitu cepat dan menimbulkan banyak dampak terutama sektor pendidikan Islam
Pendidikan islam menjadi salah satu sektor yang terdampak pada pandemi karena banyak sekolah yang menerapkan pendidikan islam menerapkan belajar daring, dan pondok pesantren juga menerapakan pembelajaran dirumah. Yang menjadikan pendidikan islam terdampak. Pendidikan islam pada dasarnya merupakan suatu pengembangan potensi yang dimiliki peserta didik, mampu membangkitkan hasrat generasi muda untuk mencari berbagai potensi bagi kepentingan umat manusia sesuai dengan Al Quran dan hadis.
Pendidikan islam di era revolusi industri 4.0 di masa pandemi memiliki banyak tantangan, dari sekolah yang harus dilakukan secara daring, infrastruktur pendukung kurang dan lain sebagainya. Pendidikan islam sebagai pilar dalam menegakkan sebuah sistem pendidikan karena di pendidikan islam memperhatikan dua aspek yaitu aspek ketuhananan dan aspek sesama. Maksud dari aspek ketuhanan adalah menyampaikan pendidikan yang berlandaskan Alquran dan hadi. Aspek kemanusiaan adalah tidak lupa memperhatikan lingkungan sekitar serta peduli dengan sesama.
Revolusi Industry 4.0 dan Society 5.0 ini merupakan dimana gerakan nyata terhadap perkembangan informasi dan teknologi yang semakin canggih. kemajuan tersebut menjadi tantangan tersediri bagi dunia pendidikan dan seluruh komponen masyarakat. Oleh karena itu untuk menghadapi munculnya society 5.0 dibutuhkan terobosan-terobosan yang paten dalam upaya menghadapi tantangan yang akan ditimbulkan society 5.0. Konsep Society 5.0 diadopsi pemerintah Jepang sebagai antisipasi terhadap trend global sebagai akibat dari munculnya revolusi industri 4.0. society 5.0 adalah hal alami yang pasti terjadi akibat munculnya revolusi industri 4.0. revolusi industri 4.0 telah melahirkan berbagai inovasi dalam dunia industri dan juga masyarakat secara umum. society 5.0 merupakan jawaban atas tantangan yang muncul akibat era revolusi industri 4.0 yang dibarengi disrupsi yang ditandai dunia yang penuh gejolak, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas.
Di era seperti sekarang ini generasi millennial sudah tidak asing lagi dengan dunia digital, mereka juga telah terbiasa dengan arus iformasi dan teknologi, beberapa sikap yang muncul akibat itu antara lain adalah kecanduan gadget, cyber bullying atau bahkan sampai turunnya moral dan akhlak. Sudah sepatutnya guru disekolah, khususnya guru pendidikan islam memikirkan upaya yang tepat untuk menghadapi perubahan perilaku siswa di era ini. Apabila keadaan ini tidak segera ditangani maka akan berdampak pada hancurnya sikap, moral dan akhlak siswa.
Saat ini dunia pendidikan mempunyai tantangan yang semakin komplek yang harus dihadapi, karena pendidikan akan dihadapkan dengan kemajuan teknologi dengan bergulirnya revolusi industri 4.0. belum selesai dengan tantangan pada era revolusi industri 4.0 sekarang kita dihadapkan dengan munculnya society 5.0. Era society 5.0 dapat diartikan sebagai suatu konsep masyarakat yang berpusat pada manusia dan berbasis teknologi.
Datangnya era society 5.0 memberikan tantangan baru bagi dunia pendidikan tak terkecuali bagi guru pendidikan islam. Di era sekarang bimbingan guru pendidikan agamanya tentunya sangat berpengaruh bagi perkembangan moral dan akhlak siswa. Menurut Abdul Malik Fadjar menyatakan bahwa terdapat tiga tantangan berat yang sedang dihadapi saat ini: Pertama, bagaimana mempertahankan dari serangan krisis dan apa yang kita capai jangan sampai hilang. Kedua, kita berada dalam suasana global dibidang pendidikan. Ketiga melakukan perubahan dan penyesuaian sistem pendidikan nasional yang mendukung proses pendidikan yang lebih demokratis, memperhatikan keberagaman kebutuhan atau keadaan daerah dan peserta didik serta mendorong peningkatan partisipasi masyarakat. Selain tantangan yang disebutkan diatas, terdapat sejumlah permasalahan yang harus dihadapi oleh guru pendidikan agama islam yaitu pengelolaan pendidikan agama islam di masa lalu memberikan penekanan yang berlebihan pada dimensi kognitif dan mengabaikan dimensi-dimensi dampak dari hal ini adalah lahirnya manusia Indonesia yang terlalu fokus pada kecerdasan intelektual dibandingkan kecerdasan emosional.
Datangnya era society 5.0 dengan tantangannya di dunia pendidikan sekarang datang tantangan baru dengan hadirnya pendemi covid-19 di Indonesia yang memberikan dampak besar bagi proses pembelajaran di sekolah. Beralihnya pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh tentunya memberikan efek yang berbeda karena guru yang mampu membimbing mereka secara langsung dikelas kini hanya bisa bertemu secara tatap maya. Dengan tantangan era society yang mengancam moral dan akhlak siswa, kini guru pendidikan agama islam juga perlu menghadapi tantangan akibat datangnya pandemi covid-19.
Guru pendidikan agama islam disekolah dituntut agar mampu berinovasi dalam memberikan pembelajarannya yang dikombinasikan dengan perkembangan teknologi sekarang. Misalnya disekolah melakukan inovasi dalam pembelajaran materi agama islam dengan memanfaatkan layanan internet sekolah sebagai sarana menambah wawasan ateri agama islam dengan bentuk pembelajaran Web Enchance Course. Inovasi juga bisa dilakukan dengan berbagai pendekatan, saat ini banyak game dan aplikasi edukasi yang sangat membantu dalam proes pembelajaran jarak jauh. Berbagai inovasi seperti pemanfaatan gogole document untuk melakukan forum diskusi online, google form untuk mengadakan kuis ataupun ujian sangat bisa dimanfaatkan oleh guru pendidikan islam disekolah, selain itu pemanfaatan website seperti edutafsi.com, wolframalpha.com, slide share, inspigo dan masih banyak lagi bisa memberikan tambahan wawasan kepada peserta didik. Pemanfaatan media sosial juga tak kalah penting sebagai pendekatan kepada siswa seperti Facebook, Instagram, YouTube, dan lain sebagainya. Hal seperti ini sangat dapat membantu guru pendidikan islam dalam upaya menghadapi tantangan era society yang disertai pandemi seperti sekarang ini
Penulis:
Dian Setiawan, Faizatun Milianti Fajriyah, Ryan Kurnia Romadhon