Lihat ke Halaman Asli

RYANA BILQIS NADYA MILLA

mahasiswa universitas Jember

Mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ Membantu Pendampingan Pemberdayaan UMKM Terasi Udang Puger

Diperbarui: 26 Agustus 2021   22:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Desa Puger Kulon merupakan daerah yang terletak di ujung selatan Kabupaten Jember, dimana berada pada sebelah utara berbatasan dengan Desa Grenden, sebelah timur Desa Puger Wetan, sebelah selatan Samudera Hindia, dan sebelah barat dengan Desa Mojosari. Desa Puger dikenal dengan pantainya, dimana menunjukan bahwa mayoritas masyarakat Desa Puger Kulon adalah bermata pencaharian sebagai nelayan dan sebagian juga bekerja sebagai petani. 

Produk unggulan yang sudah dikenal luas dari Puger Kulon adalah “Terasi Udang Puger” yang memiliki cita rasa khas yang biasanya digunakan sebagai pelengkap dalam pembuatan sambal. 

Produk Terasi udang yang banyak dijual oleh masyarakat adalah jenis terasi batangan (kiloan), yang mana sistem penjualan adalah dari tengkulak ke beberapa mitra seperti pasar dan tetangga terdekat. Hal ini dapat menjadi potensi dalam membuat inovasi produk yang berbeda sehingga menambah nilai jual terasi udang.

 "awalnya inovasi dalam membuat terasi udang sangrai saya dapatkan saat melakukan wawancara pada UMKM sasaran, dimana saat saya melihat terasi yang dijual adalah dalam bentuk plastikan biasa, sehingga saya membuat inovasi baru untuk membuat terasi udang sangrai yang dikemas baik sehingga harga jualnya akan tinggi dan dengan sistem market online itu dapat memudahkan jalur pemasaran dari UMKM sasara." jelas Ryana, mahasiswa KKN BTV 3 Universitas Jember

Adanya pandemic Covid-19 tentu saja menciptakan dampak bagi kehidupan masyarakat seperti contohnya beberapa masyarakat harus memutar otak untuk dapat memasarkan produk agar laku terjual, salah satunya Ibu Lala. Ibu Lala adalah salah seorang ibu rumah tangga yang memiliki usaha penjualan terasi udang dan abon. "kendalanya itu memang di masa sekarang masa pandemi itu pemasarannya sangat sulit sekali jika dipasarkan secara lokal atau offline." ucap bapak sofyan selaku suami ibu lala.

Sistem penjualan yang Ibu Lala lakukan adalah dengan bekerjasama dengan tengkulak terasi yang kemudian dikemas kembali dan dijual ulang. Pengemasan yang dilakukan oleh Ibu Lala masih terbilang sederhana dengan menggunakan plastic dan tanpa labeling, oleh karena itu dengan adanya kegiatan KKN Back to Village ini salah satu mahasiswa unej KKN BTV 3 UNEJ ingin membantu mengembangkan produk yang dijual agar memiliki nilai jual yang lebih dengan mengubah terasi udang batangan menjadi produk terasi udang bubuk.

Pandemic Covid-19 tidak dapat membatasi kegiatan KKN yang dilakukan oleh mahasiswa sehingga dilaksanakanlah KKN Back to Village, dimana mahasiswa melaksanakan KKN pada daerah masing-masing dan dilakukan secara mandiri dengan tetap menerapkan protocol kesehatan yang telah diterapkan. 

Topik program Kerja yang akan dilakukan salah satunya ada kegiatan pemberdayaan kewirausahaan masyarakat yang terdampak oleh adanya Covid-19. Program Kerja yang akan dilakukan adalah membantu salah satu UMKM sasaran yaitu Ibu Lala dalam kegiatan proses produksi dan pengemasan hingga pemasaran melalui media online. 

Proses produksi akan dilakukan dengan melihat cara pembuatan terasi udang bubuk pada Youtube sebagai referensi. Proses pemasaran akan dilakukan dengan bantuan media social seperti Instagram dan Facebook serta whatsapp sebagai media promosi produk, dan juga melalui Shopee sebagai market online untuk produk terasi udah bubuk. 

dscf1324-jpg-6127ad0d31a287424756a613.jpg

Selama 2 minggu berjalannya KKN ini sudah beberapa program kerja yang sudah dikerjakan dari melakukan produksi hingga pemasaran. Pada minggu ke 2 kegiatan yang sudah dilakukan oleh Ryana dan Ibu lala sudah sampai ke tahap mulai melakukan promosi di beberapa media social seperti instagram dan facebook. tidak hanya itu juga telah dilakukan pelatihan kelas KKN mengenai cara pembuatan logo dengan Canva.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline