Lihat ke Halaman Asli

Seni yang Terlupa Saat Menulis...

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sering kali saya membaca
cerita" dan kisah2 tentang betapa sulitnya menuliskan sesuatu saat hati ingin menuliskan tentang sesuatu itu,haha.. ini memang aneh, karena jujur sayapun seringkali mengalami hal yg demikian,,

Namun ketika saya larut dalam renung2 yang dalam, pikiran saya seakan kembali diingatkan, seakan hati saya ditanya oleh suara suara dalam diri dan benak saya,, Sebenarnya niat dan tujuan awal saya ketika ingin menulis apa sich?haha... Disinilah mula letak kesalahan saya sebagai seorang yg ingin menulis,

Ternyata menulis itu tidak boleh asal menulis saja, ketika gambaran yang akan kita tulis saja tidak bisa kita bayangkan dalam hati dan benak kita, lalu bagaimana akan dapat menuliskannya dengan bebas, riang, plong, bermanfaat dan tdk merasa terbebani,

Mengapa saya katakan menulis dapat menimbulkan rasa beban?
Yah karena sesuatu yang dilakukan tanpa iringan dan dorongan dari hati dan keinginan pikiran akan menimbulkan suatu sikap keterpaksaan dan asal asalan, dan hasilnyapun tidak akan baik,

Lain halnya,, ketika niat awal kita ketika ingin menulis sudah jelas dan bertujuan.. Apapun hasilnya dari yg kita tulis, baik tidaknya hasilnya dan manfaatnya dari sudut pandang orang lain yg membacanya kita tidak akan trlalu memusingkannya lagi,
karena sejak awal kita menulis telah memiliki visi dan tujuan menulis didalamnya,

Saya jadi teringat sebuah tulisan bijak yg pernah sya baca: Orang yang telah memiliki tujuan, akan tahu kemana akan melangkah selanjutnya, dan akan mengetahui apa yang harus diperbuat kedepannya,, dan biasanya orang yg telah memiliki tujuan2nya dapat dipercaya dan dapat bertanggung jawab terhadap apa telah dilakukannya,

Jadi ketika menulis seakan menjadi terasa sulit, coba
kita tanya kembali niat awal kita ketika ingin menulis,,
Apakah saya benar benar ingin menulis? Apakah saya menikmati hal hal dari yang saya tulis,

Ketika saya tidak mampu menikmati, meresapi, dan menghayati makna dari segala apa yang saya lakukan seperti keindahan sebuah seni,, dimanakah menariknya lagi?

Jadi mari menulis dengan riang
dan berseni,, hahaa:D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline