Masalah pekerjaan yang terjadi akhir-akhir ini akibat dampak pandemi Covid-19, banyak masyarakat Indonesia mengalami kemunduran ekonomi baik pada perusahaan besar sampai ke perusahaan kecil, maupun pedagang besar sampai ke pedagang kecil.
Di sisi lain, sebagian masyarakat yang berstatus pegawai kontrak pada perusahaan-perusahaan tertentu atau tenaga kontrak pada instansi-instansi pemerintah juga merasakan hal yang sama. Dimana tenaga kontrak tersebut diberhentikan pekerjaannya sampai batas waktu yang ditentukan.
Nah, inilah yang menjadi polemik bagi masyarakat. Apakah pandemi Covid-19 ini akan berakhir atau kapan pandemi Covid-19 ini angkat kaki dari tanah air Indonesia?. Jawabannya tentu suatu hal yang tidak pasti.
Di awal isu berkembangnya virus Covid-19 (Corona), masyarakat menganggap hal yang sepele atau isu belaka bahkan ada yang membuatkan ilustrasi dengan gambar pada media sosial bahwa virus Corona menjadi virus Kolornya.
Kemudian, setelah disampaikan berita di beberapa stasiun TV maupun media sosial tentang banyaknya korban yang terkena virus Covid-19 di Italia yaitu mencapai ribuan orang meninggal dunia bahkan presidennya sampai menangis dan sudah kehabisan lahan untuk menguburkan mayat yang meninggal karena virus Covid-19.
Selanjutnya, Pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa akan menerapkan peraturan physical distancing artinya setiap individu harus menjaga jarak antar sesama, tidak boleh bersentuhan, menjaga jarak lebih dari 1 meter, wajib memakai masker, dan memakai perlengkapan APD lainnya.
Masyarakat mematuhi aturan itu, tetapi ada sebagian masyarakat yang tidak mematuhi aturan itu. Seperti yang terjadi di pasar-pasar dan pusat perbelanjaan. Dikarenakan mereka berfikir bahwa mereka lebih mementingkan biaya kehidupan sehari-hari, apabila mereka tidak berjualan maka mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
Di Indonesia umumnya, khususnya di Sumatera Barat, masyarakatnya yang bekerja sebagai petani, mempunyai lahan pertanian, dan berpenghasilan dari hasil pertanian sangat berpotensi untuk menjaga pemenuhan kebutuhan hidup mereka. Mereka yang sudah memanen hasil pertaniannya, kemudian mereka menyimpan hasil pertaniannya untuk kebutuhan hidup mereka selama beberapa bulan berikutnya.
Bagi sebagian masyarakat yang sudah diberhentikan dari pekerjaan utamanya atau kena PHK, mereka beralih menjadi petani. Mereka mulai membersihkan lahan pertanian dan memulai bercocok tanam. Mereka berharap mendapatkan hasil yang baik untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
Pengalaman saya, saya termasuk orang yang diberhentikan dari pekerjaan utama saya. Sejak awal saya diberhentikan dari pekerjaan saya, saya berfikir bahwa setiap manusia yang hidup di muka bumi, pastilah sudah ada rezeki masing-masing. Kita harus berusaha dan berdo'a. Janganlah pasrah dengan kondisi saat ini. Lain halnya yang terjadi dengan beberapa orang di luar sana. Saya lihat beritanya di media sosial, mereka bunuh diri akibat tidak berpikir cerdas dalam menghadapi situasi saat ini.
Saya selalu update dalam setiap informasi, kita harus mempergunakan teknologi canggih yang kita punya untuk hal-hal yang positif. Saya mendapat informasi tentang Kartu Prakerja Presiden Joko Widodo. Kemudian saya langsung mendaftar dan membuat akun kartu prakerja. Kabar baiknya, saya diterima dan setelah itu saya mengikuti pelatihan-pelatihan yang disediakan di dalam program itu.