Lihat ke Halaman Asli

Sensasi, Atensi, dan Persepsi yang Berkesinambungan

Diperbarui: 3 Maret 2021   09:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tentunya dalam keseharian, kita akan banyak berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Melalui interaksi tersebut, kita akan menerima banyak rangsangan yang membuat kita merasakan berbagai perasaan, emosi dan proses psikologis lainnya. Satu hal yang sering kita rasakan ketika berinteraksi dengan lingkungan adalah munculnya sensasi (perasaan), seperti kesenangan, kesukaan, dan kenikmatan. Akan tetapi, apa sih sebenarnya sensasi (perasaan) itu ?

Sensasi didefinisikan seperti membuat anak kecil memiliki indera atau kecerdasan. Kecerdasannya berupa proses menangkap rangsangan di masa kanak-kanak. Anak usia dini dapat mempengaruhi stimulus atau pengurangan stimulus melalui indera, dan ini sering kali berkaitan dengan perasaan pada anak usia dini.

Sensasi (perasaan) merupakan tahap awal penerimaan informasi oleh manusia. Kata sensasi berasal dari bahasa Latin, yaitu sensatus yang berarti "dianugrahi atau diberi indera atau kecerdasan (intelek) ". Sedangkan dalam pengertian umum,karena indera kita (seperti panas, warna, bau, rasa, dll) sensasi (perasaan) bisa dijelaskan sebagai aspek kesadaran yang sangat sederhana.

Sensasi merupakan hasil dari penerimaan alat indera terhadap stimulus di sekitarnya.berdasarkan alat indera penerimanya, sensasi dibagi menjadi 5 jenis, diantaranya sebagai berikut :

1. Sensasi (indera)  penglihatan
Mata merupakan indera penglihatan yang mana mata ini menerima rangsangan berupa cahaya. Dan mata sendiri merupakan satu alat penerima informasi paling mendasar dan awal serta menghubungkan manusia dengan dunia luarnya.

2. Sensasi (indera) pendengaran
Telinga merupakan satu alat penerima informasi berupa berbagai macam suara. Telinga bekerja sebagai mendengarkan suara, kemudian menangkap suara tersebut dan setelah itu akan diteruskan oleh saraf ke otak.


3. Sensasi (indera) peraba
Kulit merupakan indera peraba manusia dan kulit sendiri memiliki jaringan serta struktur yang luas. Melalui kulit, kita bisa mengetahui sensasi kasar lembutnya suatu permukaan, panas dinginnya suhu di lingkungan, dsb.


4. Sensasi (indera) perasa
Lidah merupakan indera pengecap atau perasa manusia. Melalui lidah, kita bisa mengetahui pahit manis asam asinnya suatu makanan.


5. Sensasi (indera) penciuman
Hidung merupakan indera penciuman atau indera pembau. Melalui hidung, kita bisa mengetahui sensasi wangi tidaknya suatu benda.

Proses sensasi


Sistem saraf mengubah pesan menjadi kode, kode anatomi. Ini pertama kali diusulkan oleh ahli fisiologi Johannes Muller pada tahun 1826, dan ini adalah teori energi saraf spesifik. Teori ini beranggapan bahwasannya sinyal yang diterima oleh organ sensorik menstimulasi berbagai jalur syaraf yang menuju ke area otak yang berbeda, sehingga oleh organ indera sendiri dalam merangsangnya pun berbeda pula. Sinyal yang diperoleh dari mata menyebabkan implis berjalan sepanjang saraf optik, menuju ke korteks visual yang merupakan sinyal dari telinga. Sinyal dari telinga menyebabkan implus berjalan dari saraf pendengaran kekorteks pendengaran. Karena perbedaan anatomi tersebut, gelombang cahaya dan gelombang suara menghasilkan sensasi yang berbeda.
Konsep sensasi dalam psikologi dianggap berpengaruh penting terhadap perilaku manusia. Dari sensasi yang dirasakan, akan memunculkan respon yang kemudian dapat menentukan reaksi / respon kita terhadap stimulus yang diterima tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline