Lihat ke Halaman Asli

Sampai Kapankah PSSI?

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Tantangan-demi tantangan tidak henti-hentinya mendera tubuh persepakbolaan Indonesia melalui PSSI. Berbagai macam issue dimunculkan untuk menggoyah PSSI dengan satu harapan PSSI segera berganti nahkoda.

Pada awal gerakan PSSI menata persepakbolaan Indonesia, yang dimunculkan adalah issue adanya tim gratisan yang tidak berdarah-darah untuk memasuki level tertinggi, padahal sejak awal sudah disampaikan bahwa PSSI akan mereset kompetisi untuk kebaikan sepakbola Indonesia kedepannya, terutama masalah klub professional yang di Indonesia tidak beranjak membaik kondisinya (berdasarkan verifikasi AFC). Mental isu tersebut, dan PSSI masih tetap tegar.

Kemudian muncul issue bahwa PSSI sudah tidak legitimate dan itu dibuktikan dengan 2/3 anggota yang membentuk badan baru KPSI yang membidani PSSI Ancol. Setelah diusut dan diurus ternyata mereka tidak mendapat legitimasi dari FIFA sehingga kali ini PSSI masih tetap dapat melanjutkan perjalanannya. Kemunculan tim TRG yang membarengi kemunculan timnas AFF juga semakin menguatkan legalitas PSSI, karena meskipun ikut didaftarkan TRG ini tidak diacuhkan oleh AFF.

Lalu melalui tangan pemerintah (Menpora), kekuatan PSSI dicoba dipereteli kekuatannya dengan menstop pendanaan untuk timnas, dan terbukti gagal dan malah menjadi senjata makan tuan bagi tuannya. Dan membuktikan bahwa (secara teoritis) ada deal-deal tertentu dibalik kejadian itu.

Gagal melalui menpora sekarang digerakkan tiga kekuatan pemerintah (Menpora, Task Force, KONI) untuk mencoba mengganggu kinerja PSSI dan menutupi legitimasi PSSI dari mata rakyat dengan memunculkan semacam opini bahwa PSSI telah keluar jalur dan gagal menjalankan misinya memperbaiki persepakbolaan di Indonesia, dan gagal membawa misi persatuan persepakbolaan, padahal belum ada usaha maksimal pemerintah untuk membantu PSSI menegakkan legalitasnya. Dan langkah ini juga tidak menyurutkan usaha PSSI untuk memperbaiki kondisi persepakbolaan Indonesia.

Dan yang paling akhir adalah dengan masuknya Newscorp sebagai bagian dari upaya memasuki era industry di bidang persepakbolaan dan untuk menduniakan persepakbolaan Indonesia, dimunculkan isu tentang penguasaan sepakbola oleh pihak asing, yahudi, dsb. Padahal Newscorp ini mendapatkan haknya mengurusi komersial PSSI melalui tender yang sehat, tidak ada yang ditutup-tutupi, PSSI juga telah menyampaikan rencana pembagian hasilnya ketika nantinya sudah dapat mendapatkan untung (entah kapan).

Kapankah pemerintah akan memahami bahwa PSSI adalah organisasi legitimate yang mereka akui dan mereka harus dukung untuk kemajuan sepakbola Indonesia?

Sebenarnya kesalahan fatal macam apakah yang membuat PSSI selalu direcoki oleh sebagian kita yang ingin sepakbola Indonesia maju? Suapkah? Karena pengurusnya kriminalkah? Karena ditunggangi partai tertentukah? karena pengaturan skor kah? Judi bola?

Wahai pemerintah, wahai pembenci PSSI seberapa besarkah kebencian kalian pd PSSI.  Apa dosa besar PSSI pada kalian?   Tunjukkanlah sifat gentle kalian untuk membiarkan yang legal mendapatkan haknya hidup dan berkembang dinegeri ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline