Lihat ke Halaman Asli

Jhon clobber

Saya adalah seorang freelance di IT

Kisah Inspiratif dari Seorang Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Muhammad Riyadh Isa Winita

Diperbarui: 17 Mei 2023   21:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Muhammad Riyadh Isa Winita, seorang laki-laki yang sudah dewasa muda dan sudah menginjak usia dua puluh empat tahun. Kini diusianya yang ke dua puluh satu, ia telah menjadi seorang seorang mahasiswa untuk mengambil gelar sarjana Ilmu Komunikasi di salah satu perguruan tinggi swasta di daerah Sukabumi.

Dewasa muda yang akrab disebut dengan nama panggilan Riyadh lahir di Kabupaten Sukabumi, 29 Juni tahun 1998. Ia merupakan anak Pertama dari dua bersaudara. Sejak kecil, Riyadh telah diajarkan untuk hidup sederhana, mengikuti kewajiban sebagai seorang muslim dan anak yang jujur.

Di lingkungan rumahnya, Riyadh dikenal sebagai orang yang tidak banyak bicara dan jarang bergaul dengan anak yang lebih muda, karena rata-rata di lingkungan rumahnya anak remaja masih SMA, sedangkan ia sudah mahasiswa. Namun, ia masih menyapa lingkungan sekitarnya, karena sudah menjadi kebiasaan dirinya.

Pada masa taman kanak-kanak, Riyadh termasuk anak yang aktif dan ceria. Ia pun lulus tepat waktu dari TK Daarul palah dan memiliki nilai diatas rata-rata dari teman sebayanya. 

Pada masa sekolah dasar, Riyadh dimasukan oleh ayahnya ke dalam sekolah Madrasah islam yaitu MI Selajambe untuk memiliki tiang agama dalam dirinya sejak sekolah dasar, dan pada masa sekolah dasar ia sempat mendapat piala penghargaan Harapan I saat mengikuti lomba puisi. Kemudian, ia memasuki sekolah menengah pertama dan Riyadh masuk ke dalam Mts Yasti 2 Kadudampit. Riyadh tidak begitu banyak mendapatkan prestasi di masa ia saat SMP. 

Setelah lulus dari SMP, Riyadh melanjutkan pendidikannya ke SMA swasta yaitu Daya Utama. Ia dikenal sebagai anak yang humoris, bahkan saat SMA ia iseng berjualan Nasi Uduk kepada teman-teman nya. Riyadh menawarkan produk makanan tersebut kepada empat kelas, dua kelas IPS dan dua kelas IPA. Tanpa diduga Riyadh memiliki bakat berdagang hingga ia mempekerjakan ketiga orang temannya untuk berjualan ke seluruh guru SMA dan murid SMA. 

Hal itu ia terus lakukan hingga satu tahun, dan kemudian Riyadh berhenti berdagang, karena ia memilih untuk fokus mengejar akademik dan SNMPTN. Sayangnya, ia tidak berhasil mendapatkan SNMPTN dan Riyadh pun sempat menganggur selama satu tahun untuk mempersiapkan SBMPTN. Riyadh pernah masuk ke dalam organisasi PORGASI yang mana sebuah organisasi dibawah arahan Kapolres yang mengatur dan bertangggung jawab atas komunitas Airsoft yang ia naungi. 

Riyadh pun masuk kedalam Komunitas Airsoft yang bernama Night Hawk memiliki markas yang berlokasi di daerah Jakarta Pusat dekat dengan stasiun Palmerah. Ia melihat berbagai keuntungan yakni koneksi dan dagang. Saat Riyadh masuk kedalam komunitas tersebut, ia melakukan perdagangan Airsoft dengan jenis gas, spring dan elektrik secara tertutup dan dijual kepada orang tertentu saja. 

Hal ini ia lakukan selama enam bulan, dan kemudian ia berhenti ketika melihat penurunan pembelian unit yang baru, dan unit yang bekas justru banyak peminatnya. 

Belum lagi banyak orang bubut yang dapat membuat airsoft. Ia pun akhirnya berhenti dari kegiatan Airsoft mulai dari permainan, latihan AA IPSC (kompetisi tembak taktis airsoft), dan kegiatan jual beli unit airsoft. Saat itu, Rizki pun fokus mempersiapkan untuk mengikuti tes SBMPTN. Namun, takdir berkata lain, karena ia tidak berhasil mendapatkannya.

Akhirnya, Riyadh memutuskan untuk mengambil gelar sarjana di Universitas Islam 45 Bekasi dan dibiayai oleh tantenya yang berlatar belakang Brimob di Tandru Tedong, Sulawesi selatan, namun saat ini sedang dinas di Papua. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline