Lihat ke Halaman Asli

Ruth MeilinaTampubolon

Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Prediksi Tarif KCJB hingga 250 Ribu, Kaum Mendang-Mending "Yes or No"?

Diperbarui: 29 November 2022   00:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Uji coba operasional kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Foto : Dok PT KCIC

OPINI, Ruth Meilina- Dilansir dari CNN Indonesia (24/11/2022), dalam Rapat Komisi VI DPR, Kementerian BUMN mengungkapkan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) telah mencapai 81,66% per November 2022 untuk progres fisiknya. Pemerintah menargetkan proyek KCJB ini akan beroperasi pada pertengahan tahun 2023 mendatang. 

Direktur utama PT Kereta Api Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi, mengatakan bahwa layanan KCJB ini membanderol tarif mulai dari 125 ribu rupiah hingga 250 ribu rupiah. Setelah berjalan selama tiga tahun kedepan, dipantau dari studi willingness to pay, tarif tiket KCJB diprediksi akan naik menjadi; tarif terdekat mulai dari 125 ribu rupiah dan tarif terjauh hingga 350 ribu rupiah.

Sementara itu, Kementerian BUMN mengungkapkan bahwa proyek KCJB mengalami pembengkakan biaya sebesar 1,4 M USD (lebih dari 21 triliun rupiah). Pembengkakan biaya ini akan dipenuhi melalui skema 25% ekuitas dan 75% pinjaman. Dalam Rapat Komisi VI DPR menyetujui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar 3,2 triliun untuk PT KAI yang berasal dari cadangan investasi APBN 2022.

Menyikapi hal ini, beberapa pengguna media sosial Instagram melalui postingan akun folkative memberikan opini mereka yang beragam. "40 menit sampe, worth it menurutku, waktu adalah uang". Dibalas oleh netizen Instagram lain yang menganggap range tarif untuk KCJB ini akan lebih cocok untuk pengguna yang memiliki kesensitifan oleh waktu seperti kepentingan bisnis atau hal mendadak lainnya. Disisi lain dalam kolom komentar postingan itu,ada juga yang meragukan penafsiran pemerintah ini . "Tidak cocok bagi kaum mendang-mending", paparnya. Pasukan kontra lainnya juga menambahkan perihal rute tujuan KCJB. 

Stasiun Padalarang sebagai rute yang ditempuh KCJB berlokasi cukup jauh dari Stasiun Bandung yang berada di kota. Hal ini menyebabkan penumpang yang bertujuan ke wilayah perkotaan Bandung harus menyambung perjalanan dengan menggunakan feeder lain dan harus membayar lebih melalui waktu mereka dalam menunggu jadwal kereta api yang sesuai.

Pemerintah dengan program kerjanya dalam membangun inovasi teknologi Indonesia telah berupaya maksimal hingga dapat menciptakan beberapa kebijakan, khususnya dalam proyek KCJB ini.

Menurut saya, ada baiknya jika kita melihat kegunaan KCJB sebagai moda transportasi dari berbagai sudut pandang dalam melakukan mobilitas. Jika memang yang dipertaruhkan ialah waktu, ini merupakan suatu inovasi teknologi yang amat berguna bagi penggunanya meskipun dengan beragam banderolan harga tersedia. Namun, jika Anda ingin berlibur atau berwisata dari Jakarta ke Bandung, ada baiknya jika Anda memilih transportasi kereta api yang biasa agar Anda dapat menikmati suasana dan pemandangan di sepanjang perjalanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline