Lihat ke Halaman Asli

Aku

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Melangkah meski mungkin nanti akan berakhir gelap

merangkai doa, tapi sepertinya Tuhan berduka

berharap keajaiban.. padahal jejak semakin menjauhi sang keajaiban

entah kenapa bertahan meski lara berhimpitan..

Mungkin semua menyala atas nama cinta,

menderu berpusara di jurang keabadian..

Tapi seharusnya cinta membuka gerbang disetiap alam

bukan membelenggu duka yg terasa indah.

Sabda siapa yg tak berujar bahagia perpisahan

mereka berharap untuk duka ku, meski mereka adalah peri peri cinta..

Tak dapat mengerti kebenaran mana yang harus kuteguk tulusnya..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline