Hai gadisku, apa kabarmu?
Aku menyapamu dari balik jeruji rindu karena aku semakin tergenang kenangan tentangmu
tentang kita, tentang bahagia, tentang perasaan kehilangan, tentang rasa sedih,
tentang penerimaan, tentang memaafkan dan tentang banyak hal yang tak bisa kutuliskan satu per satu
Hai gadisku, potret tentangmu masih tergantung di dinding kamar yang mulai melapuk
Debu menghiasinya setelah ngengat mencicipi beberapa bagian
Lalu, rindu datang tanpa aba-aba, membawaku berlari mengitari lorong waktu masa lampau
singgah di otak besar menuju hippocampus menguak memori lama
Luka yang belum kering kembali menganga