Destinasi pendakian Gunung Lawu, Karanganyar yang sering dikunjungi oleh para pendaki mancanegara kini sedang mengalami kerusakan. Mirisnya kerusakan lereng gunung lawu ini disebabkan oleh penebangan hutan yang akan dijadikan tempat wisata atau usaha. Kini lereng gunung lawu yang awalnya dipenuhi hutan menjadi gundul.
Banyak para pendaki, warga desa, bahkan bupati Karanganyar yang tidak setuju dengan pembuatan wisata dilereng gunung ini. Mengingat bahwa Gunung Lawu adalah gentong air utama bagi kawasan Solo Raya sehingga harus dijaga kelestariannya.
Seharusnya pihak yang mengelola pembuatan wisata ini sadar bahwa hutan merupakan sumber resapan air dimana jika dirusak akan mengakibatkan dampak yang cukup buruk bagi kawasan sekitarnya.
Selain berkurangnya gentong air, penebangan ini juga memiliki resiko bencana alam seperti tanah longsor sehingga membahyakan bagi warga disekitar pemukiman gunung lawu.
Untung saja Bupati Karanganyar, Juliyatmono, yang dikutip dari detikcom Jumat (10/1/2020), sudah memerintahkan perhutani untuk menghentikan kegiatan penebangan tersebut, "Saya minta perusakan disetop dan langsung dilakukan penanaman kembali pohon-pohon yang sudah digunduli. Jika tidak, bisa berisiko terjadi bencana longsor. Ini sudah meresahkan warga. Karena itu harus segera dihijaukan lagi," tegasnya
Sebagai tindakan selanjutnya segera mungkin ditindak lanjuti untuk penanaman hutan kembali, agar gunung lawu tetap terjaga kelestariannya, dan mungkin untuk kedepannya bagi perhutani lebih diketatkan lagi dan diawasi lagi kegiatan dari orang yang memita izin tersebut, agar dikemudian hari tidak terjadi masalah yang menimbulkan kerugian seperti sekarang.
Himbauan ini bukan hanya untuk orang yang berkepentingan dalam masalah bisnis atau perhutani. Semua orang juga seharusnya sadar, bahwa merusak alam bukanlah hal yang baik dilakukan. Merusak alam sama saja merusak tempat ia tinggal. Jadi, mulai sekarang rawatlah lingkunganmu sepert merawat diri sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H