Apa kamu mengenalnya?
Tawa renyahnya yang selalu terdengar, rangkaian kata-kata cerewetnya yang selalu terdengar riang,
Lengkungan disudut bibirnya yang selalu merekah, seakan tak ada yang mempu membuatnya pudar,
Seringku ku dengar orang lain berucap "begitu nikmatnya hidupnya seolah tak pernah ada beban, kesedihan, atau luka luka menggores jiwa"
Taukah kamu?
Dia seorang pembohong, setiap hari dia bersandiwara dan memainkan perannya. Sangat bagus lakonnya bukan? memainkan peran dalam sandiwara bertemakan ketegaran.
Taukah kamu?
Tak ada satu malam pun yang dilewatinya tanpa tangisan,
Tak pernah ku dengar tawa renyahnya diruang sempitnya ini,
Selalu ku bertanya, dimana tawa renyah yang selalu dia pertontonkan pada dunia?
Hanya suara sayatan pilu kesedihan dan kepahitan yang selalu ku dengar di ruang sempit ini,
Dia rapuh, pikirannya kacau, dia ketakutan, dia sendirian,
Raungan-raungan keputusasaan itu yang selalu diperdengarkannya diruang sempit miliknya,
Tetesan tetesan air mata pilu yang hampir setiap malam membasahi kasurnya,
Ahh...
Dia memang makhluk pembohong handal, , lihatlah dalam sekejap saat dia melangkahkan kakinya keluar dari ruang sempitnya, seketika itu air matanya lenyap berganti dengan tawa palsunya..
Muak..muak, aku muak padanya,
Lihatlah,Si Pembohong ulung itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H