Lihat ke Halaman Asli

RUTAN BANYUMAS

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Kakanwil Kemenkumham Jateng Pimpin Sertijab Kepalal UPT Pemasyarakatan di Magelang

Diperbarui: 25 Oktober 2023   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pimpin Sertijab, Kakanwil Kemenkumham Jateng : Lakukan secara Humanis, Gunakan Pendekatan Persuasif, Kuratif dan Partisipatif

MAGELANG - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Tejo Harwanto ingin jajarannya mengedepankan falsafah humanisme dalam melakukan pembinaan dan pengawasan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas dan Rutan.

Bagaimana Korps Pengayoman Jawa Tengah, kata Tejo, mampu menjunjung tinggi nilai dan kedudukan manusia, ketika berhadapan dengan WBP dalam kondisi apapun.

"Yang paling sederhana, bagaimana kita menggunakan ujaran, ucapan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan secara baik," kata Tejo, memberikan sambutan pada acara Serah Terima Jabatan Kepala UPT Eks Karesidenan Kedu, yang berlangsung di Aula Lapas Kelas IIA Magelang, Selasa (24/08).

"Perkataan yang tidak mendiskreditkan, misalnya dengan sebutan hewan-hewan. Tidak dengan kata-kata kasar, tidak dengan caci maki. Tegas tidak harus kasar," tambahnya.

Ucapan yang kasar, ujar Kakanwil, apalagi sampai melakukan kekerasan fisik, menunjukkan ketidakmampuan seorang petugas Pemasyarakatan melaksanakan tugasnya.

"Kalo kita memberikan intervensi keamanan dengan sentuhan fisik, itu berarti akal sehat kita tidak berjalan. Artinya tidak mampu mengendalikan kondisi," tegas Tejo.

"Itu menunjukkan ketidakmampuan menyelesaikan masalahku. Itu kebodohan, karena memaksa untuk melakukan sesuatu agar mendapatkan jawaban, mendapatkan kebenaran, padahal belum tentu jawaban itu adalah objektif".

"Bisa jadi, karena rasa sakit dia mengakui, dia mengatakan sesuatu, padahal itu bukan sebuah kebenaran," imbuhnya.

Kata Mantan Kepala Lapas Sukamiskin itu, pendekatan persuasif, pengendalian kuratif dan partisipatif perlu diimplementasikan.

"Lakukan pendekatan secara persuasif. Lakukan provokasi, propaganda untuk mengajak mereka lebih baik dan tidak melanggar peraturan," pesan Tejo.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline