Mengulik Sosok Warga Binaan Berbakat di Rutan Kelas IIB Banjarnegara: Pencipta Miniatur yang Menginspirasi
Banjarnegara, INFO_PAS -- Di balik jeruji besi, terdapat cerita inspiratif dari seorang warga binaan Rutan Kelas IIB Banjarnegara yang mampu menghasilkan karya seni menakjubkan dalam bentuk miniatur. Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) ini, yang dikenal dengan nama DP (31), telah menjadi sorotan berkat keterampilan uniknya dalam menciptakan miniatur dengan detail yang luar biasa. Jumat, (04/10).
DP alias Patri teman2 menyebutnya, lahir di Banjarnegara pada tanggal 14 Mei 1993 dengan usia sekarang 31 tahun, sebelum masuk ke Rutan Banjarnegara dikenal sebagai pekerja pabrik dibagian pemeliharaan mesin dan pernah juga sebagai pekerja bangunan di Jakarta. Latar belakangnya memberikan Patri keahlian dasar dalam mengukur, memotong, dan menyusun bahan, yang sekarang ia manfaatkan dalam pembuatan miniatur. Meski terjerat kasus hukum, semangatnya untuk terus berkarya tidak pernah padam.
Patri mulai menunjukkan minatnya terhadap seni miniatur ketika mengikuti pelatihan keterampilan di dalam rutan. Ia kemudian mengembangkan kemampuannya secara otodidak, menggunakan bahan-bahan sederhana seperti kayu bekas, kertas karton, dan barang-barang daur ulang lainnya. Di tangannya, benda-benda tak terpakai tersebut diubah menjadi miniatur seperti kapal pesiar, gitar, sepeda motor balap, hingga kerajinan lampu hias dengan keakuratan dan detail yang menakjubkan.
Bagi Patri, proses pembuatan miniatur ini bukan sekadar mengisi waktu luang, melainkan juga sebagai terapi pribadi dan media untuk merenungi masa lalunya. Dalam salah satu wawancara, ia mengungkapkan bahwa," membuat miniatur memberinya ketenangan dan harapan baru untuk masa depannya." Ungkapnya.
Karutan Banjarnegara, Bima Ganesha Widyadarma, sangat mengapresiasi bakat dan kerja keras Patri. "Ia adalah contoh nyata bahwa di balik setiap kesalahan, selalu ada potensi yang bisa dikembangkan. Kreativitasnya dalam menciptakan miniatur tidak hanya menginspirasi sesama WBP, tetapi juga masyarakat luas," ujar Karutan.
Karya miniatur Patri telah dipamerkan di berbagai acara, termasuk di HUT Dekranas 2024 di Surakarta dan Dieng Culture Festival, di mana karyanya menarik perhatian banyak pengunjung. Banyak yang takjub melihat bagaimana bahan-bahan bekas dapat diubah menjadi karya seni yang begitu detail dan indah.
Dengan dukungan dari pihak Rutan Kelas IIB Banjarnegara, Patri berencana untuk terus mengasah kemampuannya dan berharap kelak dapat membuka usaha sendiri setelah masa hukumannya berakhir. "Saya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa kesalahan di masa lalu tidak menentukan masa depan saya. Melalui karya-karya ini, saya berharap dapat menginspirasi orang lain untuk tidak menyerah pada keadaan," ungkap Patri.