Kunjungan Kerja Menkumham ke Nusakambangan: Pembangunan dan Keamanan Jadi Fokus Utama
Nusakambangan, INFO_PAS - Kepala Rumah Tahanan Negara (Ka. Rutan) Kelas IIB Banjarnegara menghadiri giat kunjungan kerja Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna Laoly ke Pulau Nusakambangan, Kamis (18/07). Kunjungan kerja ini untuk meninjau terkait pembangunan lapas baru dan beberapa fasilitas yang ada di dalam lapas, salah satunya control room dan memastikan penerapan konsep smart prison di lapas Ngaseman yang baru beroperasi sejak awal tahun 2024.
Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly dalam kunjungan kerjanya turut dihadiri oleh Plt. Direktur Jenderal Pemasyarakatan Reynhard Silitonga, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah Tejo Harwanto, Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Supriyanto, dan Kepala Biro Umum Sekretariat Jenderal Jumadi. Selain itu, Pimti Pratama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, para Pembimbing Kemasyarakatan Utama, dan Pimti Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah juga turut hadir.
Dalam kunjungan kerja ini, Menkumham terlebih dahulu meninjau proyek pembangunan Lembaga Pemasyarakatan terbaru berstatus medium security di sana. Tak banyak hal yang disampaikan dalam kunjungan singkatnya, Yasonna hanya berpesan agar pembangunan harus terus berproses sesuai rencana. "Ini on progres semuanya ya," kata Yasonna sembari berkeliling memonitor pembangunan.
Lapas yang akan diberi nama Lapas Kumbang tersebut, saat ini sudah berprogres sekitar 24% dan nantinya akan berkapasitas sebanyak 496 orang. Pembangunannya sendiri direncanakan akan rampung pada tahun 2025.
Kemudian kunjungan kerja ini dilanjutkan dengan meninjau langsung fasilitas control room di Lapas Ngaseman yang mengusung konsep smart prison. Control room ini dilengkapi dengan CCTV yang terpasang di 187 titik serta sistem kontrol pengaman pintu yang terpusat. "Terdapat dua blok berbentuk komunal yakni blok A terdiri dari 32 kamar yang berisi tiga orang per kamar, dan blok B juga terdiri dari 32 kamar namun berisi 5 orang WBP," jelas Kepala Lapas Ngaseman Edy Susetyo. Hingga hari ini, tercatat ada 98 warga binaan pemasyarakatan yang menempati lapas seluas 3,8 hektar tersebut.
Sebagai lapas dengan status maximum security, Menkumham menekankan pentingnya kedisiplinan dan integritas pegawai dalam menjalankan tugas dan fungsi pemasyarakatan. "Integritas dan kedisiplinan pegawai sangat penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lapas ini. Kita harus memastikan bahwa semua prosedur diikuti dengan benar dan setiap pegawai menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab," tegas Yasonna.
Dalam kesempatan yang sama, Karutan Banjarnegara, Bima Ganesha Widyadarma menyampaikan, "Kami sangat mendukung program-program yang dicanangkan oleh Menkumham, terutama dalam peningkatan teknologi dan keamanan di lapas maupun rutan, karena ini akan sangat membantu dalam pelaksanaan tugas kami sehari-hari," ucap Bima.
Kunjungan kerja ini juga dihadiri oleh para Kepala UPT se-Jawa Tengah, menandakan pentingnya sinergi dan koordinasi dalam menjalankan fungsi pemasyarakatan di wilayah tersebut.
(Tim Humas Rutan Banjarnegara)