Lihat ke Halaman Asli

Rutan Banjarnegara

Rutan Kelas IIB Banjarnegara

Refleksi di Balik Jeruji: Warga Binaan Rutan Banjarnegara Raih Makna Syukur di Hari Santri

Diperbarui: 22 Oktober 2024   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.Rutan

Banjarnegara, INFO_PAS -- Dalam suasana khusyuk, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas IIB Banjarnegara memperingati Hari Santri Nasional dengan pengajian di Masjid At-Taubah. Acara ini menjadi momen refleksi spiritual, di mana para WBP meresapi arti syukur dan memperkuat tekad untuk menjalani hidup yang lebih baik. Selasa, (22/10).

Acara diawali dengan pembukaan oleh MP (38), warga binaan yang berperan penting dalam memulai rangkaian kegiatan. Pembacaan ayat suci Al-Qur'an dibawakan dengan lantang dan penuh penghayatan oleh HM (41), salah satu WBP yang terpilih sebagai qari. Suasana semakin syahdu ketika SY (54), juga seorang WBP, memimpin doa, merangkul dalam kekhidmatan yang mendalam. Partisipasi aktif warga binaan ini tidak hanya memperkaya acara secara spiritual, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa pembinaan keagamaan di dalam Rutan mampu menghadirkan perubahan positif. Dengan penuh kesungguhan, mereka menjalankan tugas keagamaan yang membuat suasana semakin bermakna.

Dalam sambutannya, Kasubsi Pelayanan Tahanan, Muhammad Azan Subehi, menekankan pentingnya momentum Hari Santri sebagai kesempatan bagi warga binaan untuk merefleksikan diri dan mempersiapkan masa depan. Mengangkat tema "Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan", Azan menyampaikan bahwa setiap warga binaan sedang menjalani fase perjuangan baru dalam hidup mereka. "Tema ini bukan hanya slogan, tetapi panggilan untuk terus berjuang, menjadikan waktu di sini sebagai masa persiapan untuk meraih masa depan yang lebih cerah. Apa yang kita lakukan sekarang adalah bagian dari menyambung perjuangan, hingga kita siap menghadapi dunia luar dengan lebih baik dan bijak," ujarnya penuh motivasi.

Azan Subehi menyampaikan pesan kepada seluruh warga binaan agar memanfaatkan momentum Hari Santri ini untuk meningkatkan ibadah dan memperbaiki diri. "Kami harapkan semua WBP untuk bisa mengikuti setiap pembinaan kepribadian yang ada, seperti senam pagi dan pengajian," ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa ilmu positif yang didapat selama pembinaan diharapkan dapat diimplementasikan oleh warga binaan saat mereka kembali ke masyarakat dan tidak mengulangi tindak pidana.

Dalam pengajian yang dibawakan oleh Ustaz Muhammad Fajri Mubarok, Penyuluh Agama Ahli Pertama pada Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara, tema yang diangkat adalah "Arti Syukur". Ustaz Fajri menyampaikan pentingnya rasa syukur dalam kehidupan, baik di dalam Rutan maupun di luar, sebagai kunci ketenangan hati dan bekal menjalani hidup yang lebih baik.

Ia menjelaskan bahwa syukur dapat diwujudkan dalam tiga bentuk. Pertama, syukur dirasakan di dalam hati, yaitu kesadaran batin yang mendalam atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah. Kedua, syukur dengan lisan, atau syukur bi lisan, yang diwujudkan dengan mengucapkan kalimat-kalimat thayyibah seperti "Alhamdulillah", sebagai bentuk pengakuan dan pujian atas nikmat yang diterima. Ketiga, syukur diterapkan dengan amaliyah, yaitu melalui tindakan nyata dengan memanfaatkan nikmat yang diberikan untuk kebaikan, baik dalam ibadah maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam pengajian tersebut, Ustaz Fajri juga menekankan bahwa syukur tidak hanya terkait dengan menerima apa yang kita miliki, tetapi juga dengan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Ia mengingatkan warga binaan bahwa masa di Rutan adalah waktu yang tepat untuk introspeksi dan memperbaiki diri, bukan sebagai hukuman semata, tetapi sebagai proses menuju kehidupan yang lebih bermakna. "Jadikan setiap hari sebagai momen untuk bersyukur dan memperbaiki diri. Dengan demikian, kita akan siap menghadapi masa depan dengan hati yang lebih kuat dan penuh kebijaksanaan," pesan Ustaz Fajri, mengakhiri ceramahnya dengan semangat agar para WBP tetap berjuang dalam meraih kehidupan yang lebih baik. (Alp).

(Tim Humas Rutan Banjarnegara)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline