Lihat ke Halaman Asli

Field Trip di Mata Kuliah Sejarah Islam Indonesia

Diperbarui: 12 September 2024   14:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada semester 2, dalam matakuliah Sejarah Dunia Islam. Kami sebagai mahasiswa dan pak Witrianto selaku dosen sepakat untuk melaksanakan kuliah lapangan untuk mengunjungi tempat tempat bersejarag yang berhubungan dengan perkembangan islam di Minangkabau. Hal ini bertujuan untuk belajar langsung kelokasi tempat bersejarah sekaligus melaksanakan refreshing (penyegaran kembali jiwa dan raga). Panitia pelaksanakan di tugaskan kepada kami dan segala keputusan harus melalui keputusan dosen. Sehingga kami memutuskan untuk mengunjungi makam Syekh Burhanuddin (Pariaman), Diniah Putri (Padang Panjang) dan Museum HAMKA (Agam). 

Pada hari pelaksanaannya pada 27 Mei 2023, memuju rute pertaman, makam Syekh Burhanuddin di Ulakan,Pariaman dari lokasi awal Fakultas Ilmu Budaya. Perjalan ditempu dengan waktu 1,5 jam, kebetulan cuaca sedang bagus. Selama di perjalanan saya banyak menghabiskan waktu dengan mendengar lagu dari ponsel serta melihat pemandangan di jalan.

Sesampainya disana, kami melihat masjid Agung Syekh Burhanuddin yang besar. Setelah tiba di makamnya, kam mendengarkan cerita dari juru kunci yang berjaga disana. Selain makam Syekh Burhanuddin, disanajuga terdapat makam para muridnya. Setelahnya kami pin berdo'a pada syekh di makamnya. Lalu kemudian bersiap-siap untuk perge ke rute berikutnya. 

Dalam perjalanan menuju rute kedua, menuju Padang Panjang melewati lembah Anai, suasana pada saat itu berawan, setelah sampai di lokasi hujan pum turun, waktu yang ditempu selama 2 jam. Setibanya di Diniah Putri kami di sambut oleh pengajar disana yang kesemuanya adalah guru wanita dan diantarkan ke aula. Disana kami disajikan pengetahuan memgenai Rahma El Yunusia dan ptofil dari tokoh-tokoh penting dari Diniyah Putri yang dilanjut dengan sesi diskusi. Setelahnya kami berpamitan untuk melanjut ke rute terakhir. 

Hari menjelang sore, kami bergegas menuju Meninjau. Karena suasana yang tidak memadai, kami memilih rute terjauh. Alhasil karena hari juga mulai malam lalu terjadi masalah dari salah satu bus ketika sudah sampai Maninjau, dikarenakan jalan yang gelap dan masalah lampu pada salah satu bus yang rusak. Karena kondisi tidak memungkinkan untuk lanjut, kami pun memutuskan untuk lembali ke Padang. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline