Lihat ke Halaman Asli

Ruang Kosong

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau mengukir cinta yang terbuai dalam derai air mata...

Kau melukis duka di tengah canda tawa...

Kau menggores luka di sebuah hasrat cinta yang mendalam...

Mengapa kau tidak menghapus air mata ini?

Mengapa bukan pelukmu yang menerbangkan keputusasaan?

Mengapa tiada kabarmu di tengah aku teramat rindu?

Di antara sejuta keegoisan dan tuntutan,

aku menunduk...

Di antara lembaran masa lalu,

aku menangis...

Di antara beragam amarah dan lelah,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline