Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Kopi ke 7501

Diperbarui: 17 Oktober 2024   07:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustraso (dokpri)

Ketika mesin penghitung mati
tak lagi bergerak menghitung puisi 
bukan berarti puisi mati 
tetapi pertanda mereka letih setelah tidak ada lagi kopi

Kopi adalah lelaki
muncul protes dari perempuan yang sering nongkrong di kedai ini 
mereka adalah pencari puisi 
setelah beberapa penyair tua mati

Pemain lama yang tidak lagi berkarya 
biasanya selalu menunggu ketika senja 
mengeja-ngeja kata untuk dijadikan sajak 
sedang mencari-cari kata bijak

Masih ada secangkir kopi 
menjadi penyelamat nyawa yang sempat mati
setelah ruh tidak lagi masuk dalam jasad puisi 
kini kembali merasuki raga ingin terus berdeklamasi

 Sungailiat 17 Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline