Kau titipkan dua bait puisi
Tetang hujan yang tidak bisa diprediksi
Membuat genangan menenggelamkan mata kaki
Kau sempat memaki
Baru kau sadar hujan tanpa telinga
Begitu pula tanpa mata
Karena itu puisi kau baca
Hujan sedang dimasukkan rasa
Puisimu indah walau pun terasa lelah
Baris kata terlalu panjang sehingga menyita waktu yang basah
Tetap bertahan dengan tabah
Setelah ucap mengatakan, salah
Aku bukan kritikus
Semua puisi yang dinikmati terasa bagus
Biarkan mereka usil sedang diri mereka tidak terurus
Kritik bukan dari kritikus hanyalah rasa iri yang sudah kumasukkan ke kakus
Sungailiat, 9 Juli 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H