Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Setelah Hujan yang Kemarin

Diperbarui: 9 Juli 2024   09:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (dokpri)

Kau titipkan dua bait puisi
Tetang hujan yang tidak bisa diprediksi
Membuat genangan menenggelamkan mata kaki
Kau sempat memaki

Baru kau sadar hujan tanpa telinga
Begitu pula tanpa mata
Karena itu puisi kau baca
Hujan sedang dimasukkan rasa

Puisimu indah walau pun terasa lelah
Baris kata terlalu panjang sehingga menyita waktu yang basah
Tetap bertahan dengan tabah
Setelah ucap mengatakan, salah

Aku bukan kritikus 
Semua puisi yang dinikmati terasa bagus
Biarkan mereka usil sedang diri mereka tidak terurus
Kritik bukan dari kritikus hanyalah rasa iri yang sudah kumasukkan ke kakus

Sungailiat, 9 Juli 2024 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline