Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Mengintip Pagi yang Sipit

Diperbarui: 8 Juni 2024   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (dokpri)

Ketika tidak ingin keluar
Bertahanlah hingga terasa lapar
Berarti sudah diberi tanda
Bahwa waktu telah menakar batas rasa

Pagi masih mengintip
Matahari masih sipit
Rasa curiga belum lepas masih terselip
Mereka terus berteriak ingin memberontak lepas dari masa sulit

Sebelum melangkah membukakan pintu ragu
Tidak salah bila ingin tahu
Jangan sampai hari ini salah melangkah
Kareba sudah terlalu banyak salah

Pagi yang biasa
Unggas masih ramai bersuara
Ruang udara tetap beraroma melati karena halaman rumah memutih
Begitu pula embun menyisahkan bekas tetes setelah lama bertahan karena letih

Sungakliat, 8 Juni 2026

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline