Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Mengapa Bunuh Pantunku

Diperbarui: 6 Februari 2024   15:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi ( tembak layar kompasiana)

Sampai detik ini kepalaku dipenuhi tanya
Mengapa pembunuh tega menghabisi pantunku
Setelah dijadikan pilihan dihapus dari kehidupan nyata
Malam seketika kehilangan nyawa dibikin kaku

Kata berima datang dari masa lalu
Tidak lekang karena waktu
Sediakan tanah subur di tempat ini
Biar kusemai sampiran hingga isi

Sudah dua kuburan untuk pantunku
Telah kusematkan nisan batu
Biarkan terkubur tanah ketimpangan
Tapi tidak pernah hilang dari ingatan

Bersama puisi aku berziarah
Bersama puisi aku melangkah
Tanganku menggenggam bunga tanpa aroma
Biar dia terus hidup dengan rima

Sungailiat, 6 Februari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline