Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Malam Duka Cita Pemantun Kampung

Diperbarui: 18 Januari 2024   20:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (dokpri)

Bukan untuk pertama kali
Ini untuk kedua kali disusupi
Pantun yang mengalun malam
Telah mengisi lembaran hitam

Pantun yang tidak lagi dilantunkan
Pantun membuat kepala mereka tidak tahan
Mereka kebingungan karena tudak biasa
Serelah disesaki ributnya kota

Musik cadas dengan syair yang tidak jelas
Lagu pop dengan syair memelas
Adalah malam mereka
Sampiran pantun telah menampar muka

Anak muda yang tidak terbiasa
Telah meninggalkan adab budaya
Menjadi sosok anti syair leluhur yang sudah tua
Kepalanya kosong yang dipenuhi angka

Sunngailiat, 18 Januari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline