Rasa cinta yang kuat terhadap pembangunan literasi menjadikan pegiat literasi terus berjuang dalam kepedulian mencerdaskan masyarakat.
Tidak ada pamrih dari apa yang dilakukan pegiat literasi yang berada diberbagai profesi seperti guru, pustakawan, organisasi massa dan lain-lain.
Seorang guru yang juga penulis buku di Sungailiat, kabupaten Bangka Tien Rostini tidak hanya mengajarkan mata pelajaran tapi juga memotivasi para siswa untuk gemar membaca dan menulis.
Tien tidak hanya mengajar di ruang jelas dan siswa mendapat nilai namun suswa garus juga bisa mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari,
Termasuk diantaranya dalam penggunaan gawaim menurut Tien penggunaan gawai bukannya dilarang tapi diatur.
Ia mengungkapkan itu ketika sebagai narasumber dialog interajtif Ruang Pustaka RRI Sungailiat yang bekerja sama dengan Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) kabupaten Bangka.
" Sekolah saya ada arisan buku bagi anak sebelum pembelajaran jadi anak membawa buku dari bacaan dari rumah, sedangkan untuk penggunaan gawai bukan tidak boleh main games tapu di atur," ungkap Tien.
Diharapkan anak dapat menggunakan gawai untuk aktifitas pendidikan karena Tien diluar mengajar di kelas terus berupaya dan menyisihkan waktu untuk kemajuan siswa.
Menanggapi penggunaan gawai ketua IPI kabupaten Bangka Yusnita mengatakan, peran orang tua sangat menentukan agar bisa mengatur anak dalam penggunaan gawai.
"Orang tua bisa menjelaskan kepada anak bahwa gawai digunakan hal yang bermanfaat terutama untuk urusan sekolah,"ujar Yusnita.
Jangan waktu dihabiskan hanya untuk membuka media sosial karena itu perlu adanya pengendalian diri.