Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Kerito Surong, Alat Angkut Tradisional yang Lama Menghilang

Diperbarui: 5 Juli 2023   23:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerito Surong, alat angkut tradisional di Bangka (dokpri)

Saya sudah lama tidak melihat wujud alat angkut tradisional masyarKat Bangka yakni Kerito Surong (bahasa daerah Bangka) atau dapat diartikan dengan Kereta Dorong.

Alat angkut tradisional ini muncul ketika perayaan Muharam di kelurahan Kenanga, kecamatan Sungailiat, kabupaten Bangka, provinsi kepulauan Bangka Belitung.

Masa kecil saya di Sungailiat pada tahun 1970 an hingga 1980 an, saya masih melihat Kerito Surong dkpergunakan warga membawa barang dengan menggunakan alat angkut yang seluruhnya terbuat dari kayu, mulai dari kerangka hingga roda.

Ciri khas dari Kerito Sorong yakni bunyinya yang nyaring bila lagi mengangkut barang karena beban yang berat dan gesekan roda kayu yang menghasilkan suara.

Kemunculan Kerito Surong dalam lomba perayaan Muharam tahun 2022 ini memperkenalkan alat angkut tradisional khas Bangka kepada anak-anak dan remaja yang belum pernah melihat secara langsung sehingga menambah wawasan terhadap alat angkut trasional yang dipergunakan nenek moyang mereka.

Sebagian anak muda sudah mengetahuinya dari buku dan berbagai literatur namun bisa melihat wujud aslinya pada perayaan Muharam tahun ini.

Lomba digelar yakni berpasangan suami istri menggunakan Kerito Surong , suami yang mendorong Kerito Surong dengan beban yang dibawa yakni istri masing-masing.

Suasana lomba Ketito Surong di Kenanga, Bangka (dokpri)

Lomba yang menjadi hiburan hingga memunculkan gelak-tawa kegembiraan terutama suami yang mengangkut istrinya dengan bobot tubuh yang berat jauh tertinggal dengan suami yang membawa istri yang langsing.

Penentuan pemenang yakni yang duluan tiba di garis akhir dengan melalui lintasan yang sudah ditentukan.

Kerito Surong alat angkut tradisional khas Bangka kembali ditampilkan sebagai bentuk prlestarian nilai-nilai budaya memasuki tahun baru Islam 1444 Hijriah. (Rustian Al Ansori)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline