Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Ramadan yang Ditinggalkan

Diperbarui: 3 Mei 2022   06:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (dokpri)

Bukan Ramadan meninggalkan kita tapi kitalah yang meninggalkan Ramadan
Menuju Syawal untuk meraih kemenangan
Ada kecemasan tidak lagi bisa bertemu Ramadan karena kematian
Bukankah Ramadan tetap pada waktunya hanya kita yang berjalan

Kita telah menjadi pengikut waktu
Mengapa tidak mengikutsertakan Ramadan di kepala, di pundak atau di pangku
Agar bisa terus merasakan sepanjang waktu dalam kemuliaan
Seperti Ramadan telah mengajarkan

Mentari pagi di bulan Syawal tidak beda dengan Ramadan
Hanya sedikit saja yang berbeda langitnya dipenuhi takbiran
Paginya dimulai dengan pesta besar bisa kembali makan
Tapi jangan berkepanjangan masih ada sunah seperti Ramadan

Kita telah meninggalkan Ramadan
Ajak ia ikut serta dalam hati, perbuatan dan pikiran
Menjadikan rasa yang terus berdekatan
Tidak ada rindu karena terus berpelukan

Sungailiat, 3 Mei 2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline