Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Meneriakan Syair di Malam Dingin

Diperbarui: 19 Desember 2021   06:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (dokpri)

Teriakan lantang napas yang tidak lagi panjang
Pembaca syair yang sembarang
Telah memilih judul kata yang tidak disadarinya
Menjadi dirinya terhina

Setelah lama membiarkan puisi dibaca dalam sunyi
Telah meramaikan ruang malam yang sepi
Tapi tetap saja terasa mati
Karena tidak sepenuh hati

Pembaca syair yang memaksakan diri
Telah disusupi angin malam melalui mulut terbuka lebar tidak lagi wangi
Malam menutup penciunan
Sudah tidak tahan

Syair yang tidak hidup karena ucap tanpa ruh
Kata demi kata dengan rasah yang tidak tersentuh
Tidak ada yang terenyuh
Bahkan malampun mengeluh

Sungailiat, 19 Desember 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline