Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Menulis 6 Ribu Artikel Lebih Berat Ketimbang Jalan Kaki 1500 Km

Diperbarui: 27 Februari 2022   09:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi antologi puisi karya saya yang terbit selama pandemi (dokpri) 

Ketika memulai rencana jalankan saja jangan membayangkan kapan akan sampai tujuan karena akan terasa lama dan cenderung menyerah sebelum tiba di tujuan.

Seperti halnya yang saya lakukan di Kompasiana. Saya menulis saja saat saya lagi suka menulis. Bisa seharian saya menulis tanpa henti. Bahkan saya pernah menulis 3 hari tanpa henti setiap jamnya.

Saya banyak menulis puisi. Puisi saya biasa-biasa saja, tapi yang biasa itu setelah dikumpul dan diterbitkan menjadi buku bisa menarik juga sehingga membikin semangat menulis. Selama pandemi sudah ada 10 buku antologi puisi karya sendiri dan puluhan buku antologi kroyokan dengan penulis lain.

Hobi menulis tumbuh setelah 5 tahun lebih aktif menulis di Kompasiana. Hingga November 2021 ini sudah lebih 6 ribu artikel  saya yang tayang di Kompasiana. 

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah subhanahuwataala saya panjatkan karena bisa terus menulis di Kompasiana. Telah diberikan kesehatan dan panjang umur masih bisa dipertemukan dengan Kompasianer-Kompasianer untuk terus menulis. 

Bila diingat kembali perjalan menulis di Kompasiana terasa berat bila dirasa-rasakan bahkan melebihi berjalan kaki 1500 km lebih selama 35 hari melalui jalan di provinsi Sunatera Selatan daratan di mulai dari Palembang, Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu, Muara Enim, Lahat, Musi Rawas, Musi Banyuasin dan berakhir di Palembang pada tahun 1990 dalam kegiatan Kirab Remaja yang pernah saya lalakukan.

Waktu itu saya tetgabung dalam pasukan utama yang harus berjalan kaki sepanjang rute yang telah ditentukan. Selama 35 hari itu kami berjalan kaki sekitar 50 km bahkan lebih. Kendala hanya lecet dikaki, cuaca hujan dan panas, lelah yang biasa di usia muda masih bugar waktu itu.

Karena hobi menulis sejak dulu, catatan perjalanan selama Kirab Renaja saya tulis di mingguan Tribun yang masih saya simpan dalam kliping sampai sekarang. Potongan koran itu menjadi bukti dan kebanggaan yang tidak terlupakan.

Kkiping mingguan Tribun Olahraga tahun 1990 (dokpri) 

Bila berjalan kaki 1500 km lebih terasa ringan karena waktunya tidak panjang tapi di Kompasiana waktu yang sudah ditempuh lumayan panjang. Bila berjalan kaki ketika Kirab Remaja rasa lelah dan kebanggaan yang didapat setelah menempuh perjalanan jauh serta setelah itu diberangkatkan ke Jakarta untuk mengikuti acara puncak Kirab Remaja.

Letak beratnya menulis di Kompasiana adalah berusaha bisa tumbuh kepercayaan diri,  berani untuk menulis sehingga bisa menjadi hobi. Selain itu melalui waktu yang lama hingga  lebih 5 tahun untuk bisa menjadikannya seperti sekarang. Masa yang dilalui  telah melebihi masa satu priode jabatan presuden, aggota DPR, Guberbur serta Bupati dan Walikota.

Perundungan Puisi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline