Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Penyimpan Memori yang Kemarin

Diperbarui: 9 November 2021   17:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (dokpri) 

Telah diberikan penyimpan memori yang kemarin. Membikin sakit hati hingga melukai harga diri. Memaafkan, sudah tak ingin. Sakit yang menyakiti. 

Telah diberikan penuang dahaga lara. Diksi penyejuk sudah tidak mampu mengurangi rasa sakit luka. Dada tetap terbakar, ingin membakar wajah yang tak bermuka.  Sudah habis rasa percaya. 

Telah merasa tidak lagi bisa bebas berliterasi yang telah dikebiri.  Tapi tidak membuat ia mati. Marah semakin meninggi. Tapi tidak ingin menghabisi. Hanya bilang, bisa mati sendiri. 

Sungailiat, 9 November 2021 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline