Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pagi Merdeka

Diperbarui: 17 Agustus 2021   07:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (dokpri)

Walaupun matahari dijajah hujan, pagi terus berjalan. 17 Agustus yang teduh ketika pagi masih tersisa rinai hujan. Beberapa orang menunggu hujan, ketika akan menuju tanah lapang. Setelah lama menunggu diputuskan untuk nenembus rinai yang menantang.

Hujan pagi di hari kemerdekaan  telah membatasi kita untuk tidak ramai nengikuti pengibaran bendeea. Yang diikuti beberapa saja, selebihnya menyaksikan dari layar kaca. Kita masih di tengah wabah. Pekik saja merdeka dari rumah.

Rumah-rumah meneriakan, merdeka di pagi merdeka. Kita tidak boleh berduka. Pandemi hanyalah waktu. Yakini akan berlalu.

Sungailiat, 17 Agustus 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline