Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Sabtu Pagi di Teras Rumah yang Terkunci

Diperbarui: 19 Desember 2020   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (dokpri)

Tidak terdengar ada tanda-tanda kehidupan
Rumah terkunci ketika salam tanpa balasan
Menunggu di teras rumah yang terkunci
Siapa tahu ada yang membuka kunci

Halaman rumah masih basah
Di meja buku tergeletak selesai belajar dari rumah
Penunggu rumah belum tampak ramah
Halaman dibiarkan berserakan lama tidak dijamah

Rumah terkunci dibukakan kunci
Perempuan belum tua yang suka membaca puisi
Bertanya, ada keperluan apa?
Tidak ada apa-apa hanya mengirim surat saja

Surat undangan buat pementasan
Perempuan tersenyum bakal ada kesempatan
Setelah lama di rumah tertahan
Ia memperbaiki jilbabnya sambil melempar senyuman

Rumah kembali dikunci
Aku masih di teras berdiri
Terdengar suara bernyanyi
Sambil tertawa berteriak, puisi sudah mati!

Aku nemandang halaman rumah
Yang sudah lama tidak dijamah
Melintas lelaki tua
Sambil berkata, "perempuan di rumah itu sudah gila"

Aku meninggalkan teras rumah
Pergi tanpa pamit ketika tanah masih basah
Setelah hujan lama
Ketika masih pandemi Corona

Sungailiat, 19 Desember 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline