Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Mala, Pedagang Otak-otak di Kampung Tengah Belinyu Bertahan di Tengah Pandemi

Diperbarui: 5 Desember 2020   21:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mala (60) pedang Otak-otak di Kampung Tengah, Belinyu, Bangka (dokpri)

Lebih sepertiga usianya disibukkan sebagai penjual Otak-otak, sekaligus sebagai pembuat Otak-otak. Adalah Mala (60 tahun), ibu 4 orang anak ini telah berjualan selama 26 tahun di Kampung Tengah, Kelurahan Belinyu, kabupaten Bangka.

Otak-otak ibu Mala Kampung Tengah bisa dikatan cukup dikenal di daerah ini. Merupakan salah satu pedagang Otak-otak dari sedikit pedagang warga Melayu. Selebihnya sebagian besar penjual Otak-otak di Belinyu merupakan warga Tionghoa.

Otak-otak ibu Mala sangat dikenal di Kampung Tengah, juga dikenal penyuka kuliner ini di wilayah kecamatan Belinyu maupun beberapa tempat di pulau Bangka.

Termasuk mereka yang berasal dari luar pulau Bangka yang berkunjung ke daerah ini tidak lupa membawa buah tangan dari Belinyu dengan memesan Otak-otak ibu Mala. Selain Otak-otak juga ada Empek-empek, Bakwan (Empek-empek rebus yang ada kuahnya) dan lain-lain.

Dikenalnya Otak-otak ibu Mala hingga beberapa televisi swasta nasional sempat mengexpose kuliner yang ia buat sendiri dan menjualnya sendiri di warung sederhana di halaman rumah kontrakannya.

Inilah warung bu Mala di kampung Tengah, Belinyu (dokpri)

Expose media merupakan iklan gratis bagi Mala, disamping dari mulut ke mulut pelanggannya yang telah mencoba lezat Otak-otak buatannya.

"Yang belanja di sini banyak yang pesan Otak-otak," ujar Mala.

Ketika melakukan perjalan ke Belinyu berjarak 60 km dari kota Sungailiat saya dengan beberapa teman mampir di warung ibu Mala di Kampung Tengah.

Saya ingin mencoba Otak-otak ibu Mala yang katanya enak.  Setelah memesan dan menunggu sejenak Otak-otak yang dipesan selesai di panggang. Mala dibantu salah seorang anaknya yang bertugas memanggang Otak-otak.

Otak-otak yang dibungkus daun pisang itu terhidang hangat. Saya mencoba satu per satu Otak yang sangat terasa ikannya.

Ditambah dengan cuka yang pedas bertambah nikmat menyantap Otak-otak buatan ibu Mala. Menambah kehangatan di tengah pandemi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline