Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Puisi: Angin Membelah Teluk

Diperbarui: 29 Oktober 2020   17:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (dokpri)

Semakin jauh menusuk sela-sela bebatuan
Membelah tebing curam bergema panjang
Memasuki teluk yang dihempas gelombang
Nadanya semakin nyaring ditengah kering
Aroma bangkai semakin menyengat
Tergeletak jasad di teluk tak bernama
Dibawa arus gelombang dari tengah samudra

Angin telah menusuk penciuman
Menemukan wanita tak bernyawa
Sejuta tanya, mengapa ia terdampar disana?

Nyanyian angin membelah teluk
Menjadi lembaran hitam pagi itu
Nyawa jadi tak berharga
Membunuh menjadi biasa
Hari-hari menjadi semakin keras
Langit berawan tanpa tanda.

Sungailiat, Mei 2016.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline