Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Dari Jendela Kulihat Bulan

Diperbarui: 26 Agustus 2020   22:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (dokpri)

Belum berubah
Masih ada bulan bersinar lemah
Bintang menjadi penyanggah
Masih melihat malam
Seperti beberapa tahun silam

Perdebatan masih yang sama
Karena tanyamu, "mengapa bulan identik dengan wanita?"
Aku membantah, "lelaki juga"
Kau tidak terima
Sambil menyanyikan, "di wajahmu kulihat bulan"

Aku tetap dengan bantahan
Kau tak habis bahan
Pepatah kau ambil untuk meyakinkan
Kau katakan, "bagaikan pungguk merindukan bulan "

Aku tak terima laki-laki diibaratkan pungguk
Karena terlalu buruk
Perempuanpun bisa jadi pungguk
Laki-laki juga bisa diibaratkan bulan
Ia tak sadar sedang kupermainkan

Aku sedang nemancing perdebatan
Wajah kesalnya memancarkan kecantikan
Dari jendela kulihat bulan

Sungailiat, 26 Agustus 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline