Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Puisiku Telah Lahirkan dari Rahim Petang

Diperbarui: 2 Agustus 2020   18:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (dokpri)

Petang adalah rahim puisiku
Telah dilahirkan di atas laut yang memancarkan jingga
Syair yang tidak sedang merayu
Tapi berusaha menulis senja

Mataku tak tahan melawan petang
Terlalu benderang
Menyilaukan bola mataku yang mulai meradang
Sunset yang memancarkan keindahan
Yang tak lama bertahan

Sebelum petang disambut malam
Matahari dibawa tenggelam
Kusudahi bait dengan baris yang sembarangan
Bukan bearti tidak beraturan
Aku tak ingin baris mengekang
Biarkan bait bebas mengembang

Puisiku telah dilahirkan pentang
Tanpa menunggu waktu yang panjang
Keinginanku tak sekeras batu karang
Hanya ingin mengarang
Menjadikannya narasi panjang

Sungailiat, 2 Agustus 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline