Secangkir coklat hangat yang dihidangkan terlambat
Ketika ia datang sesaat
Belum selesai mengaduk coklat
Ia telah pergi secepat kilat
Kau bertanya, mengapa ia pergi begitu cepat?
Jadilah aku yang tidak sengaja lewat
Menikmati secangkir coklat hangat
Merupakan kesukaan ia yang telah pergi
Tanpa basa-basi
Adalah lelaki yang dicintai
Tinggal aku sendiri
Menikmati coklat hangat yang tak kusukai
Setelah kuhabiskan secangkir dengan hati
Aku telah menjadi pengganti
Ketika dia membuka diri
Coklat hangat telah menggantikan kopi
Sungailiat, 21 Juli 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H