Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Puisi | Jalan Sepi Menebar Kesepian

Diperbarui: 22 Juni 2020   17:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (dokpri)

Kemana mereka yang tidak lagi melalui jalan ini? Jalan menjadi sepi. 

Telah menebar kesepian melalui hujan. Perempuan sendirian. Lelaki sendirian. Di rumah-rumah yang kesepian.

Trotoar sepi tidak ada lagi pejalan kaki. Jalan sepi tidak ada lagi kendaraan yang melewati.

Telah membuat menggigil pohon yang lama basah. Dinding berlumut dalam pasrah. Aspal merapat tak lagi merekah. Gorong-gorong mengalir resah.

Jalan sepi menebar kesepian. Udara semakin segar tak ada lagi timbal yang menyesakkan. 

Telah melahirkan kisah baru ketika dibiarkan selama pandemi. Lelaki sembunyi dalam sepi. Perempuan sembunyi dalam sunyi. Jalan tetap sepi. Trotoar meninggalkan jejak sunyi. Menebar panjang kesepian. Yang menunggu di ujung kepastian.

Sungailiat, 22 Juni 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline