Aku dengar adukanmu melemah, kau terdengar mulai menua
Kopi buatanmu tetap beroma nyaman terasa
Aku melihat wajahmu ada kerutan di kelopak mata, kau terlihat menua
Senyummu menarik kerutan, kau terlihat muda
Sejak dulu kita tidak sama, kau penyuka teh aku penyuka kopi
Tapi kita selalu duduk bersama menikmati
Di beranda rumah sambil menunggu matahari
Kita bercerita tentang apa saja, yang menyenangkan hati
Pagi ini walaupun kita semakin menyadari tua, tapi kita bahkan berkisah ketika remaja
Tertawa dalam canda, ketika kita masih teman biasa
Kita disatukan bukan karena cinta tapi taaruf semata karenaNya
Cinta kita temukan setelah bersama
Kopimu tiada dua
Bismillah, kuseruput dengan doa
Sungailiat, 16 Juni 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H