Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Puisi | Kopimu Tiada Dua

Diperbarui: 16 Juni 2020   06:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (dokpri)


Aku dengar adukanmu melemah, kau terdengar mulai menua
Kopi buatanmu tetap beroma nyaman terasa
Aku melihat wajahmu ada kerutan di kelopak mata, kau terlihat menua
Senyummu menarik kerutan, kau terlihat muda

Sejak dulu kita tidak sama, kau penyuka teh aku penyuka kopi
Tapi kita selalu duduk bersama menikmati
Di beranda rumah sambil menunggu matahari
Kita bercerita tentang apa saja, yang menyenangkan hati

Pagi ini walaupun kita semakin menyadari tua, tapi kita bahkan berkisah ketika remaja
Tertawa dalam canda, ketika kita masih teman biasa
Kita disatukan bukan karena cinta tapi taaruf semata karenaNya
Cinta kita temukan setelah bersama
Kopimu tiada dua
Bismillah, kuseruput dengan doa

Sungailiat, 16 Juni 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline